FAKTA-FAKTA Bripda Diego Rumaropen Tewas Dianiaya OTK di Papua, Berawal Bantu Warga Tembaki Sapi
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menceritakan kronologi seorang anggotanya tewas dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK) di Napua, Jayawijaya Papua
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
"Belum diketahui siapa pelakunya, karena masih didalami anggota di Wamena," lanjut Mathius.
Baca juga: BIN Bantah Beli 2.500 Mortir dari Serbia untuk Dijatuhkan di Desa-desa Papua
Mathius mengatakan pihaknya saat ini sedang berupaya mencari siapa pelakuknya.
Pasalnya, selain menganiaya Diego, pelaku juga membawa kabur dua senjata api bahu.
Yakni senjata api bahu jenis AK101 dan senjata api bahu jenis SSG08.
32 Personel Menuju Kabupaten Jayawijaya
Untuk mengungkap kasus itu, kata Mathius, pihaknya akan mengambil langkah tegas dan terukur untuk mendapatkan identitas pelaku.
Serta menemukan kembali dua pucuk senjata api yang dirampas OTK di Kabupaten Jayawijaya.
Baca juga: Menjejak Langsung Bumi Papua Barat, Lahirnya Tribun Papua Barat
“Semua kekuatan personel Kepolisian sudah saya geser menuju Kabupaten Jayawijaya sebanyak 32 orang didampingi Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Pria Premos SIK, M.M,” jelas Mathius di Mapolda Papua, Minggu (19/6/2022) seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com sebelumnya.
Selanjutnya, Senin (20/6/2022) besok, pihaknya bersama Dir Krimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani akan mengunjungi Kabupaten Jayawijaya.
Kunjungannya itu dilakukan untuk mengevaluasi serta menentukan langkah-langkah kepolisian selanjutnya.
Sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.
“Saya sudah sampaikan bahwa setiap anggota Polri yang bertugas di Provinsi Papua harus menerapkan body system minimal sebanyak 5 orang untuk kewaspadaan serta keamanan personel saat bertugas,” tegas Mathius.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina)(Kompas.com/Candra Setia Budi)