Kementerian Agama Susun Silabus Kurikulum Merdeka untuk Madrasah
Kementerian Agama menyusun silabus untuk pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk pendidikan madrasah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menyusun silabus untuk pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk pendidikan madrasah.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin canggih dan sangat dinamis.
Manusia membutuhkan layanan serba cepat, termasuk dunia pendidikan.
"Dunia pendidikan terdampak disrupsi, layanan pendidikan yang kovensional lambat laun akan tertinggal. Dunia pendidikan dituntut mampu mengimbangi arus modernisasi dengan berbagai turunannya," ujar Isom melalui keterangan tertulis, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Mayoritas Publik Menilai Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek Bermanfaat
Isom mengatakan Kemenag telah melakukan berbagai upaya, salah satunya implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah.
Selain itu, Kemenag juga melakukan penyusunan silabus pembelajaran yang inovatif dan futuristik.
"Banyak disrupsi (gangguan) saat ini yang mengganggu tatanan kehidupan kita. Disrupsi yang paling dirasakan adalah disrupsi digitalisasi. Sekarang mau tidak mau kita dihadapkan dengan disrupsi. Siswa dan siswi kita harus dibekali untuk menghadapi kondisi tersebut. Kita tidak bisa kembali ke zaman sebelumnya," ucap Isom.
Menurut Isom, ada empat hal yang perlu diberikan kepada para siswa sebagai bekal.
Pertama Pengetahuan tentang digitalisasi. Kedua, pengetahuan tentang globalisasi. Ketiga, perubahan iklim. Dan keempat, perubahan pekerjaan.
“Saya berharap anak-anak dibekali pengetahuan, ketarmpilan, dan penguatan karakter agar mereka mampu survive di masa yang akan datang," pungkas Isom.