Momen Menarik di Rakernas PDIP: Puan-Ganjar Duduk Berdekatan, Ganjar-Bambang Pacul Salam Komando
Momen rakernas PDIP memperlihatkan momen menarik, Puan dan Ganjar yang disebut-sebut akan menjadi capres, sempat duduk berdekatan seusai pembukaan.
Editor: Dewi Agustina
Ia kemudian mengunggah momen saat dirinya berswavideo itu di akun instagram pribadinya.
"Walau serius jelang pembukaan Rakernas PDIP, tetap harus rileks," tulis Puan pada video tersebut lewat akun Instagram pribadinya @puanmaharaniri.
Dalam video tersebut, Jokowi terlihat tengah berhadap-hadapan dengan Mega dalam ruangan di depan meja.
Sedangkan Puan berada di samping meja berdampingan dengan saudara tirinya, Muhammad Prananda Prabowo.
Baca juga: Dipuji Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani: Cuma Candaan, Bukan Sinyal Dukung Maju Pilpres 2024
Di sudut lain ruangan, ada pula Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan.
"Ibu lagi serius sama Presiden," kata Puan dalam video tersebut.
Rakernas II PDIP sendiri dibuka langsung oleh Megawati.
Dalam pidatonya, Megawati memberikan sejumlah arahan dan peringatan kepada kader PDIP menjelang Pilpres 2024.
Salah satu yang diingatkan Megawati yakni soal manuver-manuver demi 2024.
"Karena apa? Tidak ada di PDIP itu namanya main 2 kaki, main 3 kaki, melakukan manuver. Kenapa? Karena saya diberi oleh kalian, sebuah hak yang namanya hak prerogatif, hanya ketum yang menentukan siapa menjadi capres dari PDIP," kata Megawati.
"Ingat loh, lebih baik keluar deh, daripada saya pecati loh kamu, saya pecati," imbuhnya.
Megawati juga mengingatkan kader partainya untuk tidak lagi berbicara soal koalisi.
Ia bahkan secara tegas meminta kader itu keluar saja dari PDIP jika masih membahas koalisi.
Menurut Megawati, kader yang masih bicara koalisi tidak paham soal sistem tata negara.
"Kalau masih ada yang ngomong di PDI Perjuangan urusan koalisi-koalisi, out!! Berarti enggak ngerti sistem ketatanegaraan kita," tegas Megawati.
Presiden kelima RI itu mengingatkan bahwa tidak ada sebutan koalisi di Indonesia.
Pasalnya, kata Megawati, sistem tata negara telah mengatur soal sistem presidensial dan bukan parlementer.
Ia menilai, bahwa akan lebih cocok penyebutan kerja sama politik dibandingkan koalisi.
"Kita sistemnya adalah presidensial bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lho bapak Presiden (Jokowi) kok bilang Koalisi koalisi koalisi, tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama yes," kata Megawati.
Apalagi, kata Megawati, Indonesia tidak memilih perdana menteri, melainkan seorang presiden.
Dengan demikian, maka gabungan partai politik yang mengusung calon presiden (capres) lebih layak disebut kerja sama politik.
"Mengapa? Koalisi itu kan saya ikutin terus yang namanya pemilihan prime minister dan apa bedanya? Karena kita gak punya perdana menteri," jelas Megawati.(tribun network/frs/yud/dod)