Dibuka Presiden Jokowi, PMKRI Selenggarakan Kongres Ke-32 di Samarinda
Kongres PMKRI kali ini mengangkat tema “Mempertegas arah pembangunan nasional yang berkeadilan pasca penetapan Ibu Kota Nusantara”.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) selenggarakan Kongres ke-32 dan MPA ke-31 yang dihadiri dan dibuka langsung Presiden Jokowi di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022).
Kongres PMKRI kali ini mengangkat tema “Mempertegas arah pembangunan nasional yang berkeadilan pasca penetapan Ibu Kota Nusantara” sebagai bentuk komitmen PMKRI mengawal cita-cita besar negara.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Pusat PMKRI Benediktus Papa dalam sambutannya di Convention Hall Kota Samarinda pada Rabu (22/6/2022).
“Ini adalah komitmen kami dalam mengawal cita besar bapak presiden hari ini yang berani melakukan pembaharuan yang cukup signifikan untuk masa depan Republik Indonesia,” ucap Benediktus Papa.
Baca juga: Presiden Dijadwalkan Hadir Membuka Kongres XXXII dan MPA XXXI PMKRI di Samarinda
Termasuk pemilihan tempat di Samarinda disampaikan Benediktus sebagai upaya kader-kader PMKRI untuk mengambil langkah awal mengawal dan berkontribusi dalam pembangunan ibu kota negara.
Hal tersebut disambut Jowowi dengan penegasan kembali terhadap pembangunan IKN. Terkait pemindahan IKN dan pembangunannya sudah memiliki undang-undang.
“Ini adalah sebuah mimpi lama, gagasan lama yang belum dieksekusi, dan sekarang telah kita eksekusi dan ada back up undang-undangnya yaitu Undang-Undang Ibu Kota Negara,” papar Jokowi.
“Kalau ada yang masih meragukan (Pembangunan IKN) jadi pindah atau tidak? Loh, sudah ada undang-undangnya. Ada yang bertanya lagi, ini 2024 mau dilanjutkan atau tidak? Loh, sudah ada undang-undangnya didukung 93 persen di DPR, di Parlemen kurang apalagi?” ujar Jokowi.
Gagasan pemindahan ibu kota ini dijelaskan Jokowi sudah ada sejak masa pemerintahan presiden pertama Indonesia Soekarno yang ingin memindahkan ibu kota ke Palangkaraya.
“Dan gagasan itu selalu muncul di setiap kepemimpinan presiden. Karena apa? Memang logikanya, itung-itungannya memang harus pindah,” kata Jokowi.
Hal tersebut kemudian dijabarkan Jokowi berkaitan dengan beban pulau Jawa yang terlalu berat, seperti 56 persen populasi berada di Pulau Jawa.
Menjawab permintaan Benediktus dalam sambutannya yang menginginkan akses dalam kemudahan ekonomi untuk para anak muda, khususnya mahasiswa supaya dapat lebih mandiri secara ekonomi dan pemikiran.
Jokowi menjabarkan rencana pembangunan IKN dengan konsep ten minutes city, 70 persen area hijau, 80 % transportasi publik ramah lingkungan, hingga penggunaan energi hijau merupakan desain kota milik anak muda.
“Ini desain-desain kota masa depan yang saya kira ini adalah miliknya anak-anak muda,” ujar Jokowi.
Selain dihadiri Presiden Jokowi, pembukaan Kongres ini juga dihadiri Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Walikota Samarinda Andi Harun, serta Keuskupan Agung Samarinda Yustinus Harjosusanto.
Kongres juga dihadiri Sejumlah senior-senior PMKRI, Kelompok Cipayung, Ormas Katolik, BEM se-Samarinda, 500-an lebih delegasi resmi PMKRI serta undangan dari seluruh Indonesia dengan jumlah seluruh undangan lebih dari 1.000 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.