Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diminta Perhatikan Warna Urine
Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah diminta memastikan jemaah haji agar tidak kekurangan cairan (dehidrasi).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Budi Sylvana meminta tim visitasi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah memastikan jemaah haji agar tidak kekurangan cairan (dehidrasi).
“Ketika visitasi ke kloter perhatikan pasti banyak yang dehidrasi,” kata Budi Sylvana dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/6/2022).
Dokter Budi berharap semua petugas kesehatan memantau kesehatan jamaah haji. Terutama kepada jamaah haji resiko tinggi (risti) jangan sampai mereka kekurangan cairan yang akhirnya mengalami dehidrasi.
“Air kencing berwarna kuning. Itu tanda dehidrasi,” katanya.
Baca juga: Momen Haru Hari Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah, Bersyukur Bisa Panjatkan Doa di Raudhah
Menurutnya, kekurangan cairan bagi jemaah haji yang masih usia muda masih bisa ditoleransi.
Namun berbeda bagi jamaah haji yang sudah lanjut usia (lansia) bisa menjadi masalah dan dapat menimbulkan kekambuhan pada penyakit komorbid.
“Kalau kita yang muda-muda masih bisa bertahan tetapi berbeda bagi jamaah haji yang sudah tua,” katanya.
Budi mengatakan suhu udara di Arab Saudi tinggi namun dengan kelembaban rendah.
Sehingga ketika melakukan aktivitas fisik seperti olahraga badan tidak akan mengeluarkan keringat.
“Lari lima kilometer di sini tidak keluar keringat tapi kalau lari lima kilometer di Indonesia pasti mandi kerigat,” katanya.
Dokter Budi juga berpesan agar menjaga diri dari dehidrasi tidak hanya digaungkan kepada para jemaah haji.
Melainkan juga kepada para petugas haji juga menjaga dirinya tetap terhidrasi.
Agar baik jemaah maupun petugas tetap dalam kondisi terbaik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.