Pimpinan MPR RI Dukung Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia.
Muzani menilai agenda itu sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menegaskan bahwa Indonesia bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia.
"Kami sangat mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi dalam melakukan misi perdamaian ke Ukrainan dan Rusia guna mencegah perang yang berkelanjutan. Langkah ini untuk mendorong perdamian dunia sesuai amanat UUD 1945. Langkah presiden ini strategis untuk menghindari ancaman krisis pangan dan energi akibat perang tersebut," kata Sekjen Partai Gerindra itu kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).
Perang Ukraina-Rusia telah memicu krisis pangan dan energi yang menimbulkan peningkatan harga-harga komoditas dunia.
Baca juga: Jokowi dan Ibu Negara Tiba di Ukraina, akan Bertemu Presiden Zelensky untuk Misi Perdamaian
Dampak tersebut secara langsung dirasakan negara-negara di dunia.
Maka penting bagi Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk menggunakan pengaruhnya guna meredam perang Ukraina-Rusia.
"Sebagai presidensi G20, keputusan Presiden Jokowi melaksanakan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah penting dan strategis untuk meredam perang yang berkepanjangan. Karena itu menjadi harapan bagi masyarakat dunia untuk kembali meringankan krisis pangan dan energi yang saat ini menjadi ancaman dan tantangan nyata bagi negara-negara dunia," ujar Muzani.
Baca juga: BREAKING NEWS: Misi Perdamaian Tempuh 11 Jam Perjalanan Dengan KLB, Jokowi Tiba di Kyiv
"Krisis pangan dan energi ini telah menghambat distribusi bagi aktivitas ekonomi, industri, serta tranaportasi dunia. Dan itu menyebabkan berbagai komoditas mengalami kelangkaan dan kenaikan harga yang sangat signifikan. Masalah ini harus segera di atasi oleh negara-negara yang memiliki pengaruh kuat seperti Indonesia dan negara yang tergabung dalam G7 maupum G20," lanjutnya.
Muzani juga berharap agar negara-negara G7 dan G20 ikut serta dalam upaya membuka kembali keran kerjasama ekonomi dengan Ukraina dan Rusia.
Baca juga: Melihat dari Dekat Gerbong Kereta Luar Biasa yang Ditumpangi Jokowi ke Ukraina
Seperti diketahui bahwa Ukrania merupakan negara pemasok gandum nomor satu dunia.
Sementara Rusia adalah negara dengan industri pupuk terbesar yang selama ini produknya sangat diharapkan negara-negara dunia.
"Ancaman krisis pangan ekstrim semakin nyata apabila negara-negara yang tergabung dalam G7 dan G20 tidak membuka keran kerjasama ekonomi dengan Rusia dan Ukraina. Itu sebabnya seruan Presiden Jokowi untuk tidak membaned atau embargo produk-produk unggulan Ukraina dan Rusia harus diikuti oleh negara-negara lainnya," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.