Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Komisi X DPR Heran 12 Tahun Naturalisasi Berjalan Namun Prestasi Sepak Bola Tak Ada Kemajuan

Huda menegaskan jika pernyataan tersebut didasari pemikiran jika naturalisasi pemain sepak bola harus benar-benar selektif.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua Komisi X DPR Heran 12 Tahun Naturalisasi Berjalan Namun Prestasi Sepak Bola Tak Ada Kemajuan
Fadel Prayoga/Kompas.tv
Ketua Komisi X Syaiful Huda di Gedung DPR mengkritik naturalisasi di sepak bola yang tidak memperlihatkan prestasi selama 12 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernyataan keras disampaikan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda terkait penolakan proses naturalisasi pemain baru klub asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) Jordi Amat yang menuai pro-kontra publik.

Huda menegaskan jika pernyataan tersebut didasari pemikiran jika naturalisasi pemain sepak bola harus benar-benar selektif.

“Jika merujuk pada data, sudah 12 tahun kita lakukan proses naturalisasi pemain sepak bola. Sedikitnya ada 36 pemain naturalisasi yang bermain untuk Tim Nasional kita tapi faktanya belum satu pun prestasi membanggakan yang berhasil diukir, walau sekelas emas SEA Games atau juara Piala AFF,” ujar Syaiful Huda, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Warganet Desak Naturalisasi Jordi Amat Buat Timnas Indonesia Dihentikan, Apa Respons Shin Tae-yong?

Dia menjelaskan proses naturalisasi pemain sepak bola mulai berembus kencang saat Cristian Gonzales memutuskan untuk mengikrarkan diri menjadi warga negara Indonesia pada tahun 2010.

Masuknya Gonzales memang mengangkat level permainan tim nasional meskipun belum mampu menorehkan prestasi.

“Meningkatnya level permainan tim nasional akibat masuknya Cristian Gonzales akhirnya membuat publik kian permisif terhadap proses naturalisasi yang disponsori oleh PSSI. Tanpa sadar sudah ada 36 pemain asing yang kita sahkan sebagai WNI dan ternyata tak berkontribusi maksimal pada prestasi tim nasional sepak bola kita,” tukasnya.

Huda menginginkan naturalisasi yang ditempatkan pada substansi yang tepat.

Berita Rekomendasi

Pemain naturalisasi harus memiliki kedudukan yang spesial sebagai pemain yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dibanding pemain lokal.

“Saya memandang dari sisi sports governance. Sudah 35 pemain sepakbola yang dinaturalisasi, tapi prestasi sepakbola kita masih begitu-begitu saja. Artinya kebijakan naturalisasi yang dipercaya untuk meraih prestasi cepat, perlu dikaji ulang,” ujarnya.

Dia menegaskan dirinya tidak anti-terhadap proses naturalisasi pemain sepak bola demi prestasi tim nasional.

Hanya saja sistem dan roadmap dari alur naturalisasi perlu dimatangkan, agar dapat diukur seberapa berhasil naturalisasi yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.

“Jangan sampai obral naturalisasi tapi tanpa bukti prestasi memadai,” tukasnya.

Dalam polemik naturalisasi ini, tegas Huda dirinya tidak menempatkan para pemain naturalisasi sebagai satu-satunya pihak yang bersalah.

Menurutnya PSSI dan Kemenpora lah yang harus membenahi target dan pembinaan sepak bola di Indonesia.

“Termasuk secara ketat menetapkan sekian indikator yang harus dipenuhi oleh pemain naturalisasi,” katanya.

Terkait suara kerasnya terhadap proses naturalisasi Jordi Amat, Huda menegaskan jika hal itu cukup beralasan.

Dia melihat ada banyak kejanggalan terkait pemain baru klub asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) tersebut.

"Seremoni sudah dilakukan padahal proses administrasinya belum, juga belum proses politiknya," ujar Huda.

Untuk diketahui dalam unggahan akun Instagram pribadinya @Syaifulhooda,  Rabu 29 Juni 2022, Huda  menolak ide naturalisasi Jordi Amat.

Penolakan itu disampaikan di akun media sosial Instagram.

"Saya setuju, naturalisasi Jordi Amat dibatalkan," tulis Syaiful Huda dalam foto yang ia unggah di akun instagram miliknya.

"Kita minta STY (pelatih Shin Tae Yong) dan Kemenpora bersikap tegas".

Dia meyakini Indonesia tidak kekurangan talenta berbakat di sepak bola.

"Sejak awal saya kurang setuju naturalisasi pemain terutama di sepak bola," ujarnya.

"Saya masih meyakini masih banyak anak muda Indonesia yang berpotensi, hanya saja kita belum maksimal memetakan potensi calon pemain-pemain handal Indonesia".

Untuk diketahui, Jordi Amat bersama Sandy Walsh dan Shayne Pattynama merupakan tiga pemain yang sedang menjalani proses naturalisasi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Semula, Jordi Amat dan Sandy Walsh dinaturalisasi untuk bisa bermain di Kualifikasi Piala Asia

Jordi Amat pernah membela sejumlah klub bergengsi Eropa seperti Espanyol, Rayo Vallecano, Real Betis, dan Swansea City.

Kini, Jordi Amat baru bergabung dengan klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) setelah menjalani karier sepak bola di Eropa.

Sumber: Tribunnews.com/Tribun Banten

Sumber: Tribun Banten
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas