Politikus PDIP Effendi Simbolon Bicara Soal Masa Depan KIB: Bakal Layu Sebelum Berkembang
Politikus PDIP Effendi Simbolon menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP bakal layu sebelum berkembang.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon menyoroti peluang partainya menjalin koalisi dengan partai lain termasuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ia menyebut, kemungkinan partanya berkoalisi pasti ada dan sangat besar mengingat PDIP tidak akan maju sendirian.
Effendi Simbolon pun mengatakan tidak menutup kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Namun, peluang PDIP bergabung dengan KIB kecil.
Sebab kata Effendi, KIB tidak akan berumur panjang atau dalam artian lain layu sebelum berkembang.
"Ya, bisa saja. KIB juga tidak akan menjadi KIB. Akan bubar sendirinya, lah. Sudah bubar kali. Layu sebelum berkembang," kata Effendi Simbolon saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan Diprediksi Jadi Bakal Capres KIB
Effendi lantas membeberkan beberapa hal yang dinilainya menjadi kekurangan dari KIB.
Kata dia, KIB terbentuk tanpa membawa sosok atau figur yang akan diusung dalam pencapresan mendatang.
Ia lantas menganalogikan adanya posisi orang tua yang ingin menikahkan seorang anak, namun yang bersangkutan tidak memiliki atau tidak mempersiapkan anak tersebut.
"Ya, kita kalau mau ngawinin, anak kita yang dikawinin, masa anak orang dikawinin," kata Effendi.
Pernyataan ini juga sekaligus merespons terkait kabar bahwa salah satu kader PDIP yakni Ganjar Pranowo akan diusung KIB pada Pilpres mendatang.
Baca juga: Bukan Prabowo dan Muhaimin, KIB Tegaskan Tidak akan Usung Sosok di Luar Koalisi Maju Pilpres 2024
Dalam analoginya, dia menyatakan kalau sejauh ini sang orang tua dalam hal ini pihak partai belum menyetujui lebih jauh soal rencana pengusungan itu.
"Bukan. ada-ada aja politik Indonesia ini. Anak orang lu kawinin. Emang orang tuanya gimana? Orang tuanya aja enggak tahu. Itu analogis sederhana. Kita aja (PDIP) yang punya anak belum ada rencana nikah segala macam, ini orang lain lagi," kata dia.