Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2022, Dilengkapi Link PDF

Contoh teks khutbah Idul Adha ini bisa menjadi referensi bagi Anda yang hendak menyampaikan khutbah Idul Adha 2022. 

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2022, Dilengkapi Link PDF
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi shalat Idul Adha - Simak contoh khutbah Idul Adha 2022 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh teks khutbah Idul Adha 2022.

Contoh teks khutbah Idul Adha ini bisa menjadi referensi bagi Anda yang hendak menyampaikan khutbah Idul Adha 2022

Sebagai catatan, teks khutbah Idul Adha ini merupakan naskah khutbah Idul Adha tahun-tahun lalu karena hingga berita ini ditulis Senin (4/7/2022), Kementerian Agama (Kemenag( belum mengeluarkan naskah khutbah Idul Adha 2022.

Anda bisa melakukan perbaikan sesuai konteks situasi saat ini.

Baca juga: Niat Puasa Dzulhijjah dalam Tulisan Arab dan Latin, Amalan Sunnah yang Dianjurkan Sebelum Idul Adha

Berikut contoh teks khutbah Idul Adha dari Kemenag dan Muhammadiyah:

Khutbah Idul Adha Kemenag:

Judul: Hakikat Pengorbanan di Masa Pandemi

Berita Rekomendasi

Oleh: M. ISHOM EL-SAHA, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Pengasuh Ma'had Arrohimiyyah Cengkareng dan Serang

Khutbah Pertama

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر، ولله الحمد.
الحمد لله الكريم المنان، ذي الجود والإحسان، فارج الكرب غافر الذنب، ذي الطول لا إله إلا هو الرحيم المتعال،
اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أفضل الصلاة وأتم السلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين؛ أما بعد:
فيا عباد الله! اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Keluargaku yang semoga senantiasa dirahmati Allah. Alhamdulillah, pagi hari ini kita sama-sama merayakan lebaran Iduladha, walaupun dengan menerapkan protokol kesehatan. Kita tidak sendiri melakukan hal demikian itu, sebab banyak umat Islam di dunia juga melakukan hal serupa. Bahkan, saudara kita yang mengerjakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci juga diperketat di dalam melaksanakan rangkaian manasik haji dan umrahnya. Tujuannya supaya kita semua ummat Islam terlindungi dan terjaga kesehatannya serta khusu' dan nyaman dalam beribadah kepada Allah Swt.

Syekh Izzuddin Abdussalam berkata:


من سعادتي لزومي لبيتي، وتفرغي لعبادة ربي، والسعيد من لزم بيته، وبكى على خطيئته، واشتغل بطاعة الله

Artinya: Termasuk keberuntunganku adalah dapat berdiam diri di dalam rumahku, dan meluangkan waktu untuk beribadah kepada Tuhan-ku. Orang yang beruntung ialah orang lebih banyak berdiam di dalam rumah, ia menangis karena menyesali dosanya, dan ia menyibukkan diri untuk taat beribadah kepada Allah.

Dengan demikian, apa yang kita lakukan sekarang ini merupakan cara meraih keuntungan hidup. Terlebih sekarang ini kita masih dalam masa pandemi. Apa yang kita lakukan ini bukan semata-mata untuk keberuntungan diri kita pribadi, tapi juga untuk keberuntungan orang banyak.

Rasulullah Saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, bersumber dari riwayat Saad bin Malik, Beliau bersabda:

إذا كان الطاعون بأرض فلا تهبطوا عليه، وإذا كان بأرض وأنتم بها فلا تفروا منه

Artinya: Jika terjadi wabah tha'un di satu wilayah, maka janganlah kalian masuk di dalamnya. Dan jika kalian berada di dalam wilayah itu, maka janganlah kalian lari darinya.

Keluargaku yang semoga senantiasa dimuliakan Allah. Iduladha mengajarkan kita tentang arti penting pengorbanan dengan cara mengeluarkan apa yang terbaik dari milik kita untuk disedekahkan di jalan Allah Swt. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda:

عن ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله من هذه الأيام -يعني الأيام العشر- قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء. (روى البخاري في صحيح)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada beramal di hari-hari ini --maksudnya hari-hari yang sepuluh. Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, walaupun jihad fi sabililah? Beliau menjawab: Ya, walaupun jihad fi sabililah, kecuali seseorang yang keluar rumah dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu dari harta yang dikeluarkannya itu dia tidak membawa pulang lagi suatu apapun.” (HR.Al-Bukhari)

Hadits ini menggambarkan betapa mulianya seseorang yang mau berkorban dengan mengulurkan apa yang dimilikinya untuk orang lain pada 10 hari awal bulan Zulhijjah yang terhitung berakhir pada saat kita merayakan Iduladha. Dalam al-Quran Surat al-Kautsar ayat 2 juga dijelaskan:

فصل لربك وانحر

Artinya: lalu sembahlah Tuhan-mu dan berkurbanlah kamu!

Hewan kurban yang kita sembelih dan daging kurban yang kita bagi-bagikan pada dasarnya adalah bentuk ketaatan kita menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, yaitu yang disebut dengan takwa. Allah Swt dalam Al-Qur'an Surat al-Hajj ayat 37 berfirman:

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ

ۚArtinya: Allah tidak menerima dagingnya dan darahnya melainkan dari kurban itu Dia menerima taqwa dari kalian.

Seseorang yang berkurban sama halnya ia membuang jauh-jauh tabiat buruknya, sikap egoisnya, keserakahannya dan lain sebagainya. Orang yang mampu melakukan itu maka dirinya menjadi pribadi mulia sebagaimana ciri-ciri orang bertakwa.
Mudah-mudahan kita ummat Islam semua memiliki kepribadian mulia seperti itu. Minimal kita tidak egois mementingkan hasrat pribadi, melainkan bijaksana dengan memahami dan menghormati kepentingan orang lain di sekitarnya. Lebih utama lagi apabila kita pada kondisi sekarang ini dapat berkurban dan berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Semoga Allah Swt mendengarkan dan mengabulkan doa kita semua. Segala persoalan hidup dan kebutuhan hajat hidup kita, semoga dipenuhi semua oleh Allah Swt.

بارك االله لي ولكم وجعلنا من المحفوظين والغانمين والمرزوقين

Khutbah Kedua

الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله والله اكبر ولله الحمد
الحمد لله رب العالمين، يُحمد في السراء والضراء، وفي العافية والبلاء، ولا يُحمد على كل حال سواه

اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، وصلى الله وسلم على نبيه محمد ابن عبد الله وعلى اله واصحابه اما بعد.

فيا عباد الله! اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون
قال الله تعالى ان الله وملاءكته يصلون على النبي ياايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. يا ربنا صل على محبوبك وسلم على اله واصحابه اجمعين
يا الله يا محسن يا مجمل يا متفضل يا مكرم يا مقتدر يا من لا اله الا انت سبحانك انا كنا من الظالمين فاغفر لنا واعف عنا وتب علينا . ربنا سلمنا والمسلمين وقنا من كل بلاء وحزن وشر مخلوقاتك انك تعلم ما لم نعلم. يا كافي المهمات يا دافع البليات فسيكفيكهم الله وهو السميع العليم.
عباد الله، ان الله ياءمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون
ولذكر الله اكبر

Baca juga: Peternak Keluhkan Zona Merah PMK, Sulitkan Pendistribuan Hewan untuk Idul Adha

Khutbah Idul Adha Muhammadiyah

Judul: Meneladani Keberagaman Nabi Ibrahim

Oleh: Prof Dr H Dadang Kahmad, MSi, Ketua PP Muhammadiyah

Khutbah pertama

اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Hadirin jamaah Idul Adha yang dirahmati Alloh SwT

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah SwT, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw, kepada Keluarganya, para shahabatnya dan pengikut semuanya hingga akhir zaman.

Di hari yang berbahagia ini kita merayakan Idul Adha, hari dimana kita dianjurkan bertakbir, malaksanakan shalat Id dan menyembelih hewan kurban.

Walaupun masih dalam keadaan prihatin karena darurat wabah Corona yang masih merebak di tanah air kita, bahkan di seluruh dunia, kita tetap melaksanakan ibadah yang dianjurkan oleh syariat tetapi berpedoman kepada surat edaran Pipmpinan Pusat Muhammadiyah No 06 tahun 2020 yaitu menyesuaikan pelaksanaan ibadah Idul Adha disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Bagi daerah yang dinyatakan berbahaya, shalat sunat Idul Adha boleh tidak dilaksanakan dan bagi yang berkehendak bisa dilaksanakan di rumah masing masing. Sedangkan di daerah yang aman dari wabah dipersilahkan sholat di lapangan kecil dengan peserta terbatas sehingga menghindari kontak fisik sebagai sumber penularan virus Corona.

Dalam keadaan darurat seperti sekarang ini, shalat di rumah beserta anggota keluarga boleh jadi jauh lebih bermanfaat dan, lebih baik dibandingkan dengan sholat di tempat lain yang melibatkan banyak orang.

Karena shalat di rumah jauh lebih aman dari penularan dibanding dengan sholat berjamaah di masjid atau lapangan.

Sebab pusat penyebaran wabah melalui kerumunan karena adanya kontak fisik antara orang per orang. Sehingga berlaku qaidah fiqih “La dharoro wala dhiror”, jangan membahayakan diri sendiri dan jangan membahayakan orang lain.

Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahi Alhamdu

Jamaah Ied yang berbahagia.

Perayaan Idul Adha beserta ibadah kurban adalah ibadah yang mengingatkan kita kepada keimanan, kesabaran, kejujuran serta ketaatan nabi Ibrahim alaihisalam. Beliau adalah Nabi yang dikasihi Allah karena keimanan yang sangat kuat dan ketakwaan yang sangat tinggi.

Beliaulah yang dalam pencahariannya menemukan Tuhan Allah yang Maha Tunggal, Yang Maha Kuasa dan Maha Besar. Kepadanya beliau menyerahkan diri secara bulat tanpa ada keraguan.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْهِمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُو اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan Keluarganya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji. (Al-Mumtahanah : 6)

Nabi Ibrahim meyakini bahwa apapun yang diperintahkan Allah sebagai suatu kebaikan yang harus ditunaikan tanpa ada penolakan. Maka ketika ada perintah Allah untuk meninggalkan Istri dan anaknya yang masih bayi di lembah tandus dan sunyi sepi beliau melaksanakanya dengan penuh ketaatan.

Yang akhirnya berujung kebaikan yang besar, keluar mata air zamzam sebagai daya tarik bagi manusia lain untuk ikut menetap maka jadilah sekarang sebuah kota yang terkenal yaitu Makkah Al Mukaramah yang dikunjungi jutaan kaum Muslimin yang berziarah kepadanya.

Ketaatan pada perintah Tuhan yang dilakukan Nabi Ibrahim sangat luar biasa, walaupun sesulit apapun dan melibatkan perasaan yang terdalam beliau tetap melaksanakannya.

Seperti halnya ketika Nabi Ibrahim diperintah mengorbankan putra tersayang Ismail beliaupun dengan penuh keyakinan tetap melaksanakannya.

Walaupun akhirnya Allah mengganti kurbannya dengan biri-biri yang besar, tetapi beliau sudah tercatat dalam sejarah sebagai Nabi yang sangat beriman kepada Allah dengan segenap jiwa raganya, mentaati perintah Allah dengan ketaatan yang luar biasa.

Untuk menghormati dan mencontoh ketaatan Nabi Ibrahim kita diperintahkan untuk melaksanakan kurban dengan binatang ternak yang baik dan besar.

Dan tradisi tersebut sampai hari ini dilaksanakan oleh segenap kaum Muslimin seluruh dunia, sebagai suatu simbol ketaatan dan keikhlasan kepada Alloh Tuhan semesta alam.

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ – فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ – اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ –

“Sesungguhnya kami telah memberi kamu nikmat yang banyak, maka laksanakan sholat kepada Tuhanmu dan berkorbanlah, sesungguhnya orang yang membencimu adalah orang yang terputus”. (Al-Kautsar 1-3)

Ketaatan keikhlasan dan pengorbanan harus menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslimin.

Dalam keadaan situasi darurat wabah seperti sekarang ini di mana banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Maka kita harus terpanggil membantu dengan harta kita yang kita cintai sebagian kecil atau sebagian besar untuk dipakai membantu mengurangi kesengsaraan mereka. “Tidak beriman seseorang jika dirinya kenyang sedangkan tetangganya kelaparan”.

Oleh karena itu, PP Muhammadiyah melalui surat edaran No 06 tahun 2020, menganjurkan seluruh warganya untuk menggunakan uang pembelian hewan kurban disumbangkan untuk menanggulangi dampak negatif dari wabah pandemi Covid 19 yang luar biasa ini.

Tetapi kecintaan manusia kepada harta terkadang sangat berlebihan sehingga menjadi cobaan berat bagi dirinya dan menjadi penghalang bagi ketaatan kepada Allah SWT, sehingga Allah menyatakan dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun ayat 15.

اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

“Sesungguhnya harta mu dan anak anakmu adalah cobaan bagimu, dan disisi Alloh ada pahala yang besar.”

Keengganan berinfak dan bershadaqah adalah karakter manusia kikir karena mereka sangat mencntai harta yang dimilikinya.

Walaupun Allah SwT banyak menekankan dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an keutamaan bershadaqah bahkan disamakan dengan memberi pinjaman kepada-Nya yang akan dibayar dengan berlipat ganda di dunia, juga dijanjikan pahala besar di akhirat.

Bagi sebagian besar manusia menganggap bahwa harta yang dimilikinya itu akan mengekalkan kehidupan di dunia. Mereka enggan untuk berinfak padahal harta, menurut pandangan agama hanya perhiasan kehidupan dunia yang sifatnya sementara.

Firman Allah “Celakalah orang yang mengumpat dan mencela, yaitu orang selalu mengumpulkan harta dan menghitung hitungnya, mereka menyangka bahwa hartanya dapat mengekalkan nya” (Al Humazah 1-3).

Dan Sabda Roasululoh saw : “Anak Adam mengatakan hartaku, hartaku, Tidaklah kamu mendapatkan dari hartamu itu kecuali apa yang kamu makan sampai kenyang, pa yang kamu pakai sampai usang, atau kamu sedekahkan sehingga pahalanya akan terus mengalir”. ( HR Muslim, At-Timidzi dan an Nasa’i)

Pada zaman para sahabat Nabi di Medinah, mereka memberi pertolongan kepada orang lain yang kesusahan sangat luar biasa, kadang bantuan yang diberikan melebihi keperluan untuk dirinya sendiri bahkan mereka rela tidak makan demi untuk memberi makan sahabatnya yang kelaparan.

Seperti yang digambarkan al-Qur’yan dalam surat al Hasyr ayat 9

……“dan mereka (kaum Anshor) mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

Potongan surat Al-Hasyr ayat 9 tersebut menggambarkan betapa para sahabat saling mengasihi dan saling menolong di antara mereka bagaikan bangunan yang sangat kokoh.

Memberi tumpangan rumah bagi yang tidak punya rumah dan berbagi makan dengan mereka yang tidak punya penghasilan walaupun dalam keadaan dirinya pun kesusahan.

Mereka itulah para dermawan yang selalu dipuji Allah dan akan diberi keberuntungan serta kebahagiaan oleh Allah SwT sepanjang masa. Pemurah itu karakter orang sholeh dan para Nabi, dirahmati hidupnya dan diberkahi hartanya.

Hadirin yang berbahagia

Sekedar merenungi kembali momentum Idul Adha, Kesanggupan Nabi Ibrahim mengurbankan anak kandungnya sendiri Nabi Ismail, di samping menguji ketaatan beliau bahwa perintah Allah s.w.t. yang harus dipatuhi.

Juga Allah Ta’ala memberi peringatan kepada umat yang akan datang termasuk kita bahwa setiap orang harus sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah.

Hidup adalah satu perjuangan dan setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Tidak akan ada pengorbanan tanpa kesusahan.

Justru kesediaan seseorang untuk melakukan pengorbanan termasuk uang dan harta benda, tenaga dan waktu, akan benar-benar menguji keimanan seseorang.

Peristiwa berkorban Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail merupakan satu noktah kejadian yang dapat direnungi oleh semua manusia dari semua level usia dan latar belakang tingkat pendidikan.

Dengan kata lain, semangat berkorban adalah tuntutan paling besar yang ada dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun, agama bangsa dan negara.

Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahi Alhamdu

Di akhir khutbah ini marilah kita berdoa kepada Alloh agar segala musibah dan kesulitan cepat berlalu diganti dengan keamanan kesejahteraan dan kebahagiaan.

Khutbah kedua

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Yang Maha Kuasa, pada hari ini kami berkumpul di lapangan ini, untuk melaksanakan perintah-Mu, melampiaskan rasa syukur kepadamu, menyatakan rasa bahagia atas perjuangan kami selama ini. Terimalah segala amal kami, ampunilah segala dosa kami, dosa ibu bapa kami, dosa keluarga kami, dosa kaum Muslimin Muslimat yang hidup maupun yang telah wafat.

Ya Allah hari ini kami melaksanakan ibadah shalat dan kurban yang kami sisihkan dari harta halal kami selama ini, semuanya hanyalah mengejar ridhaMu, mengharap ampunanMu, membersihkan kotoran jiwa yang mengganggu. Terimalah pengorbanan kami ya Allah, gantilah dengan ridhaMu, ampunanMu dan surgaMu.

Ya Allah engkau tahu, negeri kami dihuni oleh sembilan puluh persen umat Islam yang selalu mengagungkan asmamu, menjaga agamamu, jangan timpakan kepada kami ujian dan siksaan dari akibat kesalahan dan keserakahan para pemimpin kami.

Ampunilah kami, hindarkanlah kami dari wabah penyakit yang membahayakan kami jadikanlah negeri kami, negeri yang aman sentosa berilah penduduknya rizki dari buah-buahan terutama orang yang beriman kepadamu dan hari akhirMu.

Ya Allah tolonglah saudara kami di mana saja mereka berada yang sedang menderita karena tertimpa musibah bencana wabah penyakit berilah mereka kesabaran dan penggantian harta dan jiwa yang telah hilang dengan yang lebih baik.

Ya Allah cegahlah maksud buruk dari orang orang yang menggunakan kesempatan dalam situasi darurat pandemi ini, untuk mengoalkan cita-cita ideologi mereka yang bertentangan dengan agamaMu, hindarkanlah negara kami dari perpecahan dan permusuhan dan hanya kepadaMu-lah kami semua berharap.

Ya Allah, hajat kami kepada-Mu begitu sangat banyak, hanya Engkaulah Yang Mengetahui seluruh hajat dan kebutuhan kami. Kami memohon kepada-Mu ya karim, sepanjang hajat dan kebutuhan kami ini baik menurutmu, dan memberi kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kami, maka penuhilah hajat dan kebutuhan kami ini, juga hajat dan kebutuhan istri, keluarga, orang tua, dan saudara serta sahabat kami.

Ya Alloah, tiada tempat berharap bagi kami selain kepada-Mu, tiada tempat bergantung bagi kami, selain Engkaulah tempat kembali kami.

Penuhilah seluruh harapan kami ini ya Allah dengan Kau ijabah seluruh pinta dan harapan kami ini. Sungguh Engkau Dzat yang tidak pernah mengingkari janji.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Wassalamu alaikum wr. wb.

Link download PDF bisa Anda akses di sini: LINK

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas