Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Amalan Sunnah di Hari Tasyrik yang Bisa Dilakukan Umat Muslim

Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat hari tasyrik. Apa saja amalan tersebut? Simak penjelasannya di sini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Daryono
zoom-in 5 Amalan Sunnah di Hari Tasyrik yang Bisa Dilakukan Umat Muslim
TribunBatam
Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat hari tasyrik. Apa saja amalan tersebut? Simak penjelasannya di sini. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar) yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Di Hari Tasyrik, umat muslim dilarang untuk berpuasa.

Lantas, apa amalan yang sebaiknya dilaksanakan di Hari Tasyrik?

Mengutip laman Kementerian Agama NTB, terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat hari tasyrik, seperti:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Baca juga: Waktu Paling Utama Menyembelih Hewan Kurban, Boleh Dilaksanakan saat Hari Tasyrik

Melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu.

Berita Rekomendasi

Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.

2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik.

Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

"Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,"

Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa.

Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, "Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah."

3. Hari Utama Berdzikir dan Bertakbir

Dalil keutamaan ntuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang." (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Zikir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT.

Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban.

Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah," (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)

4. Membaca Doa terutama do'a Sapu Jagad

Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa.

Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni:

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut;

Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Oleh karna itu Perbanyaklah doa di hari tasyrik karena setiap doa dan permohonan ampun akan dikabulkan Allah. Terutama doa yang dapat dipanjatkan adalah doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.

Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina adzaban naar.

Artinya: "Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan jagalah kami dari siksa api neraka."

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas