IPW Desak Kapolri Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Tewasnya Brigadir Yosua di Rumah Pejabat Polisi
Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim gabungan pencari fakta atas tewasnya Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Ia menyampaikan bahwa Brigadir Yosua ditembak seusai tidak diterima ditegur oleh Barada E.
Selanjutnya, insiden saling tembak pun membuat Brigadir Yosua tewas di tempat.
"Saat itu saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga. Kemudian, ada anggota lain atas nama barada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelas Ramadhan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kasus itu kini masih didalami oleh Propam Mabes Polri hingga Polres Jakarta Selatan. Hingga kini, jenazah telah dibawa pihak keluarga di Jambi.
"Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jakarta Selatan. Jenazah sudah dibawa ke keluarganya di Jambi dan Barada E sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut," pungkasnya.
Sebagai informasi, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat dikabarkan tewas ditembak dan juga mengalami luka sayatan di tubuh.
Lokasi penembakan Nopryansah Yosua Hutabarat adalah di sebuah rumah di Jakarta.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Jumat (8/7 2022) sekitar 17.00 WIB. Brigpol Nopryansah Hutabarat merupakan anggota Brimob yang berasal dari Jambi.
Rencananya akan dimakamkan Senin (11/7/2022) di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.
Penjelasan dari keluarga korban yang bermama Rohani Simanjuntak, korban tewas usai baku tembak. Dia bilang Brigpol Nopryansah Hutabarat tewas setelah mendapat 4 luka tembak.
Luka di tubuh korban berada di dada, tangan, dan leher. Tidak cuma itu, korban juga alami luka sabetan senjata tajam pada beberapa bagian tubuh.