Hadapi Pemilu 2024, Partai Demokrat Bicara Peluang Koalisi dengan KIB
Demokrat masih buka komunikasi politik dengan parpol lain termasuk dengan partai yang sudah bangun koalisi dan partai yang belum menentukan koalisi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
![Hadapi Pemilu 2024, Partai Demokrat Bicara Peluang Koalisi dengan KIB](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kamhar-lakumani-pake-jas.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut, bahwa partainya masih membuka komunikasi politik dengan parpol lain.
Termasuk, dengan partai yang sudah membangun koalisi dan partai yang belum menentukan koalisi.
Kamhar Lakumani juga menyebut, partainya masih terbuka untuk berkoalisi dengan partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Demokrat terus membangun komunikasi politik dengan semua partai yang ada, baik dengan partai-partai yang telah terbentuk koalisi maupun dengan partai yang belum. Termasuk, dengan partai yang tergabung di KIB," kata Kamhar Lakumani kepada wartawan, Senin (11/7/2022).
Kamhar Lakumani menjelaskan, bahwa Partai Demokrat masih terus menjaring dan mendengarkan berbagai aspirasi politik dari seluruh masyarakat.
Termasuk, turut mencermati dinamika politik yang berkembang hingga saat ini.
Ia menyebut, partai berlambang mercy ini masih menunggu momentum yang tepat dalam menentukan arah koalisi
"Masih ada waktu yang cukup untuk terus berkomunikasi dengan semua partai politik yang ada. Apalagi, dinamika dalam politik begitu tinggi, perubahan-perubahan bisa terjadi setiap saat, yang sudah-sudah seperti itu," terangnya.
Kamhar juga tak menampik, bahwa Partai Demokrat pada posisi ingin membangun koalisi dengan partai yang sudah terbentuk koalisi maupun membentuk koalisi baru dengan partai lainnya, termasuk NasDem dan PKS.
Menurutnya, komunikasi Demokrat dengan NasDem dan PKS juga cukup intens dan terjaga hingga sekarang.
Ia mengatakan, bahwa ikhtiar membangun koalisi dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya yang merupakan ex officio Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Menurut Kamhar, pada prinsip dari membangun koalisi adalah harus setara.
"Jadi kita hargai dan hormati apa yang menjadi keputusan dari setiap parpol. Namun, apabila telah terbangun kerja sama atau koalisi tentu semuanya harus dibicarakan kembali untuk menyepakati bersama tentang pasangan yang akan diusung nantinya," jelasnya.
Baca juga: Dalam Waktu Dekat, Partai Demokrat Berencana Gelar Pertemuan Lanjutan dengan NasDem dan PKS
Diketahui, hingga saat ini, Partai Demokrat belum menentukan arah koalisi.
Meski begitu, partai pimpinan AHY itu telah menjalin komunikasi intens dengan sejumlah ketua umum parpol dalam upaya membangun koalisi di 2024.
Santer kabar, bahwa Partai Demokrat tengah mencoba membangun koalisi dengan PKS dan NasDem, hingga yang terakhir berkoalisi dengan Golkar.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyarankan Partai Demokrat tidak menyerah dalam merajut koalisi menghadapi Pemilu 2024.
Meski PPP bersama Golkar dan PAN telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), namun tetap membuka ruang untuk parpol lain yang masih ingin bergabung, termasuk Partai Demokrat.
"Demokrat jangan seperti orang patah harapan, meski itu sah-sah saja. Karena Golkar, PAN dan PPP sudah solid di koalisi. Kalau Demokrat ingin bisa ikut berlayar di Pilpres 2024, ya ikut saja dalam KIB," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Cara PKS Munculkan Calon Presiden Alternatif di Pilpres 2024
Pria yang akrab disapa Awiek itu menegaskan Golkar, PAN, dan PPP solid membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.
Dia mengungkapkan, parpol di KIB memiliki tugas untuk mendekati partai lain, termasuk Partai Demokrat.
"Kalau Demokrat mau bergabung ya ayok. Jangan terkesan seperti orang yang hopeless gitu," ujarnya.