Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Ferdy Sambo di Mata Ketua RT dan Satpam Kompleks, Suka Kumpul Sebelum Sibuk Jadi Jenderal

Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bukan orang baru di Kompleks Polri Duren Tiga,Jakarta Selatan. Ia sudah tinggal sejak pangkatnya masih AKBP.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Sosok Ferdy Sambo di Mata Ketua RT dan Satpam Kompleks, Suka Kumpul Sebelum Sibuk Jadi Jenderal
Tribunjakarta.com/ Tribunnews.com
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (kiri) dan rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Ferdy Sambo dikenal sebagai orang yang senang berbaur di lingkungannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo bukan orang baru di Kompleks Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Sebelum menjadi perwia tinggi kepolisian, Irjen Ferdy Sambo sudah tinggal di lingkungan tersebut.

Hal tersebut diungkap Ketua RT 05/01 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto.

Menurut Seno, Ferdy Sambo sebelum berpangkat jenderal kerap berkumpul dengan warga Komplek Polri Duren Tiga.

Bahkan, Ferdy Sambo pun tak segan nongkrong di pos satpam yan tak jauh dari rumahnya.

"Waktu masih muda belum Jenderal, kan rumahnya di sana, jadi kadang-kadang di pos, saya dulu sering di pos, apalagi kalau malam Minggu saya itu ada di pos," katanya.

Baca juga: Sambangi Polda Metro Jaya, Ketua Komnas Perempuan Tanyakan Kasus Dugaan Pelecehan Istri Ferdy Sambo

"Saya undang lah kawan-kawan ngobrol itu, termasuk Pak Sambo juga," lanjut dia.

Berita Rekomendasi

Namun setelah menjadi jenderal dan menjabat sebagai Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo jarang berada di rumah karena kesibukannya.

Seno mengaku dirinya tak pernah lagi melihat Ferdy Sambo, bahkan tak pernah lagi melihat kumpul bersama.

Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (Kloase Tribunnews.com)

Ia juga sering bertanya kepada Satpam terkait kediaman rumah Ferdy Sambo yang selalu sepi dari aktivitas.

"Tapi setelah jadi Jenderal dan di Propam, mungkin karena kesibukan, nggak pernah lagi ketemu, Satpam sering saya tanya sekitar ini kan gampang dilihat," jelasnya.

Baca juga: Ketua RT Sebut Banyak Polisi yang Datang Setelah Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo: Satpam Takut

Ia mengaku, sudah beberapa bulan ini tak melihat keberadaan Ferdy Sambo ataupun istrinya yang datang ke rumah tersebut.

Ia juga tak mengetahui apakah Ferdy Sambo ketika datang bersama dengan istrinya atau tidak.

Menurutnya, rumah jenderal bintang dua itu diisi oleh para driver atau ajudan yang melekat dengan Ferdy Sambo.

"Biasanya itu pengemudi-pengemudi dan juga ya orang lain aja, saya enggak tahu," katanya.

Seno mengaku, ketika ia masih aktif menjadi seorang jenderal pernah mendapat driver untuk istrinya.

Namun, tak mudah untuk menjadi sopir seorang jenderal ataupun istrinya karena harus memiliki kedekatan.

"Seperti saya dulu juga begitu, karena saya lihat sopir saya baik, jadi saya pindah ke sana, saya pindahkan juga," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Rumahnya, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo Masih Berdinas Seperti Biasa

Terpisah, petugas keamanan komplek Polri Duren Tiga, Marjuki mengatakan Irjen Pol Ferdy Sambo tidak pernah menempati rumahnya di Komplek tersebut setiap hari.

Rumah berlantai dua dengan warna cokelat muda itu, dikabarkan hanya menjadi tempat singgah saja oleh jenderal bintang dua tersebut dan keluarga.

"Bapak dan ibu jarang (datang ke rumah dinas), cuma memang kadang ke sini," ujar Marjuki, Selasa (12/7/2022).

Namun, ketika peristiwa penembakan itu terjadi, ia tak mengetahui apakah ada sosok Ferdy Sambo di dalamnya atau tidak.

Tapi karena banyak aparat kepolisian yang hadir di sana, kemungkinan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat itu ada di lokasi.

"Yang jaga rumah ada, sesekali aja (Sambo) nengok ya namanya rumah takut ada kerusakan," kata Marjuki.

Sering bagi THR

Menurut Marjuki, Ferdy Sambo sudah tinggal di rumah dinas tersebut sejak berpangkat Ajun Komisari Besar Polisi (AKBP) beberapa tahun silam.

"Dari jaman Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat tinggal di sini," katanya.

Sosok polisi yang bertugas di Propam Mabes Polri itu dikenal baik dan suka berbaur dengan warga di sekitar komplek.

Bahkan, ketika lebaran Ferdy Sambo tak pernah lupa memberikan uang THR kepada petugas keamanan yang berjaga di sana.

Baca juga: Polisi Sebut Pembekalan Senjata Ke Ajudan Irjen Ferdy Sambo Sudah Sesuai SOP: Untuk Pengamanan

"Baik banget orangnya, suka bagi-bagi juga kalau lebaran," ucapnya.

Sementara istrinya lebih banyak berkegiatan sosial bersama komunitas Bhayangkari di Mabes Polri.

Sehingga, ia tak mengetahui secara persis sosok istri dari jenderal bintang dua tersebut.

"Ya keluarnya kalau ada kegiatan Bhayangkari saja," jelas Marjuki.

Insiden baku tembak

Irjen Ferdy Sambo menjadi sorotan setelah di rumah dinasnya terjadi insiden baku tembak yang menewaskan ajudannya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Peristiwa baku tembak berawal saat Brigadir J masuk ke kamar pribadi istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Diduga Brigadir J melakukan pelecehan dan menodong istri Irjen Ferdy Sambo dengan menggunakan senjata.

"Setelah melakukan pelecehan, dia juga sempat menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022).

Saat itu, kata Budhi, Istri Irjen Ferdy terbangun dan hendak berteriak meminta pertolongan.

Namun, Brigadir J membentak istri Irjen Ferdy dan menyuruhnya untuk diam.

"Saudara J membalas "diam kamu!" sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan ibu Kadiv," ungkapnya.

Baca juga: Bharada E, Pengawal Ferdy Sambo yang Menembak Mati Brigadir J: Penembak Nomor 1 di Resimen Pelopor

Saat itu, istri Ferdy Sambo berteriak.

Brigadir J pun panik karena mendengar suara langkah orang berjalan yang diketahui merupakan Bharada E.

"Kemudian ibu Kadiv teriak minta tolong dan di situlah saudara J panik apalagi mendengar ada suara langkah orang berlari yang mendekat ke arah suara permintaan tolong tersebut," katanya.

Baru separuh menuruni tangga, Bharada E melihat sosok Brigadir J keluar dari kamar.

Bharada E kemudian bertanya kepada Brigadir J terkait teriakan tersebut.

Bukannya menjawab, Brigadir J malah melepaskan tembakan ke arah Bharada E.

"Pada saat itu tembakan yang dikeluarkan atau dilakukan saudara J tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," kata Budhi.

Berbekal senjata, Bharada E membalas serangan Brigadir J.

Hingga akhirnya, lima tembakan yang dilepaskan bersarang di tubuh Yosua.

"Saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," katanya.

Singkat cerita, Brigadir J pun tewas diterjang peluru yang dilesatkan Bharada E.

"Dari hasil autopsi disampaikan bahwa ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar (tembus) dan satu proyektil bersarang di dada," kata Budhi.

(Tribunnews.com/ wartakotalive.com/ Abdi/ igman/ Miftahul Munir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas