Misteri 17 Menit Sebelum Brigadir J Tewas di Rumah Ferdy Sambo, Apa yang Terjadi dengan Putri?
Apa sebenarnya yang terjadi dengan Brigadir J dan Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo, dalam waktu 17 menit tersebut masih menjadi misteri
Editor: Wahyu Aji
"Kalau tentang itu memang ada diceritakan. Sekitar seminggu sebelumnya ada pembicaraan yang mengarah ke sana," kata Ramos Hutabarat, pengacara Vera lainnya, Minggu (24/7/2022).
Di bagian lain, Ferdi menyebut Vera Simanjuntak sempat trauma usai mendapat kabar kekasihnya itu tewas. Pasalnya keduanya berencana menikah tujuh bulan mendatang.
Ferdy juga menyebutkan, Vera belum dipastikan bisa hadir saat proses autopsi.
"Mbak Vera belum bisa dipastikan akan hadir di sana atau tidak. Sesuai jadwal yang diberitakan, nanti kami cek. Artinya, jadwal hari Rabu itu belum bisa kami pastikan sekarang," kata Ferdy.
Menurutnya, Vera belum bisa mengingat kembali apa yang sudah terjadi. Karena manusia punya keterbatasan daya ingat.
"Ya, klien kita sempat trauma," ujarnya.
Baca juga: Skenario Brigadir J Mati Adu Tembak di Rumah Ferdy Sambo Jadi Pembunuhan Berencana, Siapa Dalangnya?
Brigadir J tewas pukul 17.00 WIB
Saat pertama kali dirilis, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan adanya kejadian penembakan antar anggota polisi di rumah Irjen Ferdi Sambo.
Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan polisi atas nama Brigadir J tewas ditembak Bharada E di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.
“Saya akan menyampaikan informasi terkait penembakan di mana peristiwa itu benar telah terjadi pada hari jumat 8 juli 2022, kurang lebih jam 17 atau 5 sore," kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
“Saat itu saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga, kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J. Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia,” begitu penjelasan Brigjen Ahmad Ramadhan.
Para ajudan Ferdy Sambo masih tertawa
Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan terhadap enam dari tujuh ajudan atau aide de camp (ADC) Irjen Ferdy Sambo terkait insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Bharada E yang diduga terlibat dalam aksi baku tembak itu turut hadir dalam pemeriksaan yang berjalan kurang lebih 6 jam itu.