Ancaman Serangan Siber Jadi Perhatian Jelang KTT G20 di Bali
Untuk mengantisipasi ancaman siber, digelar FGD Forum Koordinasi Keamanan Siber dalam KTT G20, di Bali pada Selasa (2/8/2022)
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keamanan siber menjadi perhatian dalam KTT G20.
Untuk mengantisipasi ancaman siber, digelar FGD Forum Koordinasi Keamanan Siber dalam KTT G20, di Bali pada Selasa (2/8/2022).
Kegiatan ini menjadi pembuktian atas citra dan nama baik negara Indonesia untuk memastikan perhelatan tersebut berlangsung aman dari berbagai ancaman.
Termasuk ancaman terorisme yang cenderung menggunakan ruang siber untuk disalahgunakan dan dimanipulasi.
Sekretaris Utama, Kasubdit Teknologi Informasi, Sutriyono mengungkap situasi terkini perkembangan dinamika ancaman terorisme di ruang siber termasuk ruang digital dan media sosial.
"Hal yang tidak kalah penting adalah upaya kontra narasi propaganda ideologi radikal di ruang digital serta kampanye kembali akan kesadaran kebangsaan di ruang media sosial," ujar Sutriyono, dalam keterangannya, pada Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Ancaman Siber Kian Masif, Komisi I DPR Bingung Anggaran Kominfo Bengkak BSSN Dipangkas
Narasi ideologi radikal kekerasan menjadi potensi ancaman berbahaya yang akan mengganggu perhelatan KTT G20 Indonesia 2022 di Bali.
Sementara itu, Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo mengaku siap menjaga keamanan di ruang siber.
"Kami siap menjaga ruang siber: Simpan Datamu; Ikuti Literasi; Amankan Gadgetmu, Perkuat Passwordmu," tuturnya.
Menurut dia, kehadiran BNPT sebagai bentuk dukungan langsung terhadap keamanan siber dalam perhelatan KTT G20, khususnya sektor transportasi, energi dan informasi.
Untuk diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022.