Jika Gagal Bangun Koalisi, NasDem-Demokrat-PKS Berpeluang Gabung KIB Ketimbang PDIP
Siti pun menganalisis, bahwa ketiga partai tersebut lebih berpeluang masuk ke KIB karena faktor historis.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Utama BRIN Prof R Siti Zuhro mengatakan partai Nasdem, PKS dan Demokrat lebih mungkin masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika ketiganya gagal membentuk koalisi.
“Tampaknya KIB tak tertutup kemungkinan bisa jadi wadah bagi ketiga parpol untuk berkoalisi kalau sampai koalisi NasDem, Demokrat dan PKS batal,” kata Siti Zuhro kepada wartawan, Selasa (9/8/2022).
Siti pun menganalisis, bahwa ketiga partai tersebut lebih berpeluang masuk ke KIB karena faktor historis.
Apalagi, PDIP sejak awal sudah menutup pintu untuk berkoalisi dengan Demokrat dan PKS.
Baca juga: VIDEO AHY Ungkap Demokrat Intens Komunikasi dengan Partai Nasdem-PKS Hingga Target Jadi 3 Besar
“Sementara NasDem juga kurang mesra dengan PDIP,” ucapnya.
Ia pun menambahkan, Partai Gerindra sejak awal kurang berhasil membujuk Demokrat. Sementara, PKS punya pengalaman yang kurang menguntungkan berkoalisi dengan partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
“Karena mengapa peluang berkoalisi dengan KIB lebih memungkinkan,” terangnya.
Meski demikan, Siti masih meyakini jika ketiga parpol tersebut bakal segera membangun koalisi.
Baca juga: Ahmad Dhani Sebut Koalisi PKB - Gerindra, Paduan Bagus dan Kuat
Padalnya, ia merasa ketiga parpol ini memiliki kesamaan pandangan dalam menghadapi Pemilu 2024.
Terlebih, NasDem sudah mengumumkan 3 bakal calon presidennya. Sementara Demokrat berharap Ketumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dicalonkan sebagai capres.
Lebih lanjut, Siti menambahkan, kemungkinan munculnya 4 pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2024 bisa memungkinkan. Meskipun tak tertutup kemungkinan bisa berubah dalam waktu dekat pendaftaran capres.
“Ketika ada parpol yang tidak puas dan menyeberang ke koalisi lainnya,” pungkasnya.