Demokrat Belum Bahas Rencana Gabung Koalisi, Komunikasi Intens Dilakukan dengan Nasdem dan PKS
Herzaky menegaskan sampai saat ini Partai Demokrat belum membahas mengenai rencana bakal bergabung dengan salah satu koalisi yang sudah terbentuk.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis sekaligus Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa sampai saat ini Partai Demokrat belum membahas mengenai rencana bakal bergabung dengan salah satu koalisi yang sudah terbentuk.
Hal ini disampaikannya terkait kabar yang beredar bahwa Partai Demokrat akan bergabung dengan salah satu koalisi.
"Komunikasi dengan teman-teman parpol yang tergabung di KIB, seperti Golkar, PAN, dan PPP memang terus kami lakukan. Begitu pula dengan teman-teman Gerindra dan PKB," kata Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).
Terkait dengan koalisi, Herzaky mengatakan komunikasi lebih intens justru sedang dilakukan dengan Nasdem dan PKS seperti yang disampaikan Ketum AHY beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jika Gagal Bangun Koalisi, NasDem-Demokrat-PKS Berpeluang Gabung KIB Ketimbang PDIP
"Masih terus bergulir dan didalami. Beberapa pertemuan terbatas telah dilakukan oleh perwakilan yang ditunjuk oleh masing-masing partai. Untuk hasilnya, pada waktunya akan kamu sampaikan," ujarnya.
Herzaky mengaku Demokrat sampai saat ini masih terus menjajaki komunikasi secara intens dengan teman-teman lintas partai.
Karena menurutnya, bagaimanapun, menyelesaikan permasalahan bangsa ini tidak bisa sendirian.
"Komunikasi dan silaturahmi lintas elemen bangsa harus terus dijalin," ujarnya.
Koalisi yang akan dibentuk juga bukan sekadar koalisi untuk Pilpres 2024. Melainkan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa pasca Pilpres 2024.
"Bagaimana mengelola negara ini agar pendapatan dan daya beli rakyat semakin meningkat, rakyat tidak terjepit oleh kenaikan harga sembako, BBM, gas, listrik secara bertubi-tubi seperti yang kita alami saat ini." katanya.
"Pengangguran semakin berkurang drastis seperti halnya era SBY bukan seperti sekarang yang berkurangnya tipis-tipis saja, dan kemiskinan bisa menurun drastis seperti era SBY, bukannya relatif tetap seperti era sekarang. Bagaimana nasib rakyat bisa semakin membaik," ujarnya.
Herzaky mengatakan yang terpenting adalah bagaimana perubahan dan perbaikan benar-benar bisa terwujud pasca Pilpres 2024.
Baca juga: Ahmad Dhani Sebut Koalisi PKB - Gerindra, Paduan Bagus dan Kuat
Herzaky juga menyampaikan terima kasihnya kepada pengurus, kader, simpatisan Partai Demokrat, para sahabat, dan rakyat Indonesia, yang telah mendoakan dan memberikan dukungan moral kepada Ketum AHY yang sedang menjalani proses pemulihan karena DBD.
"Ketum AHY juga sudah tidak sabar ingin segera bisa beraktivitas kembali seperti biasa dan menemui para kader dan para sahabat di berbagai pelosok Indonesia, memenuhi rencana berbagai agenda yang mesti tertunda karena proses pemulihan ini," ujarnya.