Pengamat: Koalisi Gerindra-PKB Gabungkan Kekuatan Nasionalis dan Kekuatan Partai Islam Berbasis NU
Pengamat Politik Ujang Komaruddin mengungkap dua kekuatan yang ingin digabungkan dalam Koalisi Gerindra dan PKB dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Kenapa saya cocok dengan kalangan kiai terutama kiai NU. Karena NU itu sesungguhnya saya lihat dalam sejarahnya NU itu selalu berpihak membela kebangsaan, dalam keadaan krisis dan genting," kata Prabowo dalam Rapimnas Partai Gerindra itu.
Dikatakan Prabowo, perjuangan NU turut serta dalam memepertahankan kemerdekaan Indonesia pada 10 November 1945, saat terjadi pertempuran di Surabaya, Jawa Timur.
Sehingga saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional pada 10 November.
"Di situ kita melihat keberpihakan para ulama. Dan kitalihat rakyat Jawa Timur sebagai ujung tombak mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Gerindra-PKB Deklarasi Koalisi Pilpres 2024, Ini Kata Sekjen PDIP
Lantas Prabowo menyebutkan bahwa PKB adalah anak kandung dari NU.
Alasannya, PKB mengimplementasikan semangat perjuangan NU dengan cara merawat keberagaman dalam tubuh partai.
"Dan bahwa NU itu memang Islam. PKB adalah anak kandung dari NU. Saya tahu dulu waktu NU mendirikan partai, NU itu punya anggota dari agama lain. NU punya anggota agama Buddha. Keturunan Tionghoa anggota DPR RI. Dan sekarang tradisi ini diteruskan oleh PKB," tandasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)
Baca berita lainnya terkait Koalisi Partai Politik.