Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Genjot Penurunan Stunting Nasional, BKKBN Luncurkan Program Bapak Asuh Anak Stunting

Angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 berada di angka 24,4 persen atau menurun 6,4 persen dari angka 30,8 persen pada 2018.

zoom-in Genjot Penurunan Stunting Nasional, BKKBN Luncurkan Program Bapak Asuh Anak Stunting
dok. BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) luncurkan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). 

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 berada di angka 24,4 persen atau menurun 6,4 persen dari angka 30,8 persen pada 2018.

Namun demikian, pemerintah masih memiliki target untuk menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia hingga 14 persen pada tahun 2024.

Maka dari itu, untuk mempercepat penurunan angka tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diresmikan pada 29 Juni 2022 atau bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas).




Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ini merupakan gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung keluarga berisiko stunting.

Konsep program Bapak Asuh Anak Stunting sendiri sama dengan program orangtua asuh kebanyakan, yakni donatur membantu keluarga asuhnya.

Akan tetapi, program Bapak Asuh Anak Stunting menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan anak-anak bayi umur dua tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Terdapat dua fokus asuhan yang akan diberikan donatur kepada keluarga berisiko stunting, yakni asuhan prioritas dan asuhan pendamping.

Asuhan prioritas sendiri fokus pada dua kegiatan yaitu pemberian makanan tambahan dan bantuan sanitasi termasuk akses air bersih.

BERITA TERKAIT

Sedangkan asuhan pendamping yakni donatur dapat memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada keluarga berisiko stunting secara kelompok atau intrapersonal.

Kukuhkan Duta Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)

Dalam mendukung keberlangsungan program BAAS, BKKBN mengukuhkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting di Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digelar di Sleman, Yogyakarta, Rabu (29/06/2022) lalu.

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.Og (K), secara simbolik menyematkan selendang Duta Bapak Asuh Anak Stunting kepada Jenderal Dudung, sekaligus menandai dimulainya program Bapak Asuh Anak Stunting oleh BKKBN.

bkkbn stunting kick off jaktim

Menyandang tanggung jawab tersebut, Jenderal Dudung langsung memerintahkan jajaran TNI AD untuk mendukung penuh program percepatan penurunan stunting dan berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai pencegahan stunting dalam setiap kegiatan yang dijalaninya.

“Saya akan minta laporan secara signifikan per Koramil, per Kodim, per Kodam, bagaimana upaya-upaya peningkatan, baik upaya internal melakukan penanaman lahan-lahan yang non produktif menjadi produktif, kemudian hasilnya kita berikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dudung menjelaskan, pencegahan stunting bisa dimulai sedini mungkin atau sebelum melakukan pernikahan.

Hal ini terlihat dari kegiatan TNI AD yang sebelumnya juga sudah secara masif melakukan kegiatan bersama masyarakat, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa-desa untuk bersama-sama menanam pohon kelor yang memiliki protein tinggi serta memberikan bantuan makanan kepada keluarga berisiko stunting.

Bahkan Dudung optimistis, target penurunan stunting 14% di tahun 2024 akan terpenuhi jika semua pihak saling bersinergi menyelesaikan permasalahan bangsa ini.

“Ini yang kita harapkan dan kami mengajak seluruh masyarakat mari kita bergotong royong menuntaskan masalah ini, karena TNI Angkatan Darat tidak sanggup sendiri, harus bekerja sama dengan elemen-elemen yang kompeten terkait masalah ini,” ungkapnya.

Dengan diluncurkannya program Bapak Asuh Anak Stunting dan pengukuhan Jenderal Dudung menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting, Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko  menyampaikan apresiasi.

“Ke depan kompetisi global yang luar biasa, kalau SDM nya tidak baik maka tidak akan bisa bersaing. Oleh sebab itu kita wajib menyiapkan generasi terbaik itu dimulai dari sekarang. Saya siap menjadi Bapak Asuh Anak Stunting di bawah asuhannya Pak Wardoyo,” ujar Moeldoko. 

Kolaborasi TNI adalah langkah strategis

Pada kesempatan lain, TNI kembali membuktikan komitmennya untuk memperkuat BKKBN dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting dengan berpartisipasi dalam kolaborasi percepatan penurunan stunting.

“Kami siap dukung (percepatan penurunan stunting). TNI menyiapkan seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama, sebagai pendamping dan guidance Posyandu, Posbindu, di semua angkatan,” kata Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa dalam Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Puri Ardhya Garini di Kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (8/8/2022).

Stunting, menurut Andika, berdampak terhadap produktivitas bangsa Indonesia di masa depan. Maka itu, hal tersebut harus ditanggung oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Ia menambahkan, tugas TNI untuk membantu upaya percepatan penurunan stunting tersebut.

“Kami siap bantu sesuai instruksi Bapak Presiden,” tegas Andika. Bahkan Andika mengatakan, TNI memiliki anggaran di staf teritorial. “Sebagian besar akan dialihkan untuk penurunan stunting,” ujar Andika.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto turut mengatakan kolaborasi dengan TNI merupakan langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Ia berkata, BKKBN terus menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk dengan TNI. Terlebih, sebelumnya Hasto mengukuhkan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.

“Saat ini ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka aka nada 1,2 juta bayi yang lahir stunting. Karena itu kita harus berupaya keras dan melakukan kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting,” kata Hasto.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas