Jubir BIN Bantah Kabar Kebocoran Data Pribadi Pegawai: Identitas Agen Gunakan Nama Samaran
Wawan menegaskan, saat ini data BIN yang terdiri dari data diri, agen, proyek dan hal lainnya tetap aman terenkripsi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) secara tegas menepis jika ada kebocoran pada data-data penting mereka.
Bantahan ini disampaikan langsung Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto menyusul viralnya kebocoran data lembaga telik sandi itu di media sosial.
Wawan menegaskan, saat ini data BIN yang terdiri dari data diri, agen, proyek dan hal lainnya tetap aman terenkripsi.
Data diri maupun agen menurutnya merupakan nama samaran.
"Data situs BIN sejauh ini aman-aman saja, tidak ada kebocoran. Sehingga berita kebocoran data BIN adalah hoaks," ujar Wawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/8/2022).
"Sehingga berita kebocoran data BIN adalah hoax," lanjutnya.
Baca juga: BIN Jemput Bola Genjot Vaksinasi agar Banten Keluar dari Daftar Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak
Purwanto juga menyatakan bahwa data diri agen atau anggota BIN yang terekam bukan nama yang sesungguhnya.
"Data diri maupun agen semua bukan nama yang sesungguhnya," tukasnya.
Berita-berita mengenai kebocoran data milik berbagai perusahaan di Indonesia tengah ramai dibicarakan di media sosial.
Sebelumnya diberitakan mengenai dugaan kebocoran data pelanggan PLN dan Indihome. Kini, kabar yang sama juga menerpa BIN.
Akun bernama "Strovian" dalam forum Breached.to melampirkan bukti dirinya telah mendapatkan lebih dari 180 dokumen BIN mulai dari laporan, strategi, bisnis, daftar nama agen, dan "lain sebagainya".
Strovian menulis mendapatkan data tersebut dari Deputi Intelijen Luar Negeri tahun 2020. Dalam forum tersebut, dia juga mengunggah beberapa lampiran berupa bukti data yang bocor.
Data tersebut menampilkan nama agen, pangkat, satuan tugas, hingga lokasi agen.
Untuk diketahui, situs Breached.to juga melampirkan beberapa data pribadi yang diduga bocor.
Baru-baru ini, pengguna situs tersebut menyebut telah mendapatkan sebanyak 26 juta riwayat browsing pengguna Indihome.
Situs yang tak terdaftar dalam PSE Kominfo tersebut hingga kini masih bisa diakses menggunakan koneksi dari Indonesia.
Sumber: Kompas
Data Badan Intelijen Negara Disebut Bocor di Medsos, Ini Kata BIN