Demi Menjaga Citra Kepolisian, Kapolri Diminta Tuntaskan Kasus Ferdy Sambo
Cipayung Plus Jawa Barat meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan segala kasus Ferdy Sambo.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus Jawa Barat meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan segala kasus kejahatan yang berkaitan dengan Irjen Ferdy Sambo.
"Harapan kami diusut tuntas kasus kematian Brigadir J. Maka dari itu segera usut tuntas sampai ke akar-akarnya," ujar Koordinator Wilayah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jawa Barat Andreas Simanjuntak dalam keterangannya, Selasa (23/8/2022).
Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat Firman Nasution menjelaskan bahwa Kapolri harus menindak tegas dan mencopot jajaran kepolisian yang terbukti berkaitan dengan kasus Sambo.
"Kita mendorong penyelesaian kasus-kasus baru yang muncul ke permukaan karena ada dugaan-dugaan baru yang melibatkan Ferdy Sambo. Dengan alasan itu Bapak Kapolri harus melakukan evaluasi besar-besaran di internal Polri itu sendiri demi mengembalikan citra polisi," ujarnya.
Baca juga: DPR Sentil Istri Kapolsek yang Pamer Harta di Medsos dan Gaya Hidup Polisi yang Koleksi Mobil Mewah
Menyambung pernyataan sebelumnya, Ketua Hima PUI Jawa Barat, Isep Saepulloh menyatakan banyaknya rekayasa dan fakta yang ditutupi oleh oknum Polri akan menurunkan kepercayaan publik terhadap instansi Polri.
"Untuk menjaga marwah institusi Polri dan mengembalikan kepercayaan publik, maka Kapolri harus melakukan pembenahan internal. Apalagi Bapak Jokowi sudah menegaskan agar kasus ini segera dibereskan," katanya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Barat Faisal, mengatakan ketegasan dan profesionalitas dari Kapolri dan jajaran kepolisian sangat dibutuhkan agar kasus ini bisa dibongkar hingga ke akar-akarnya.
"Publik mendukung penuh Kapolri dan Timsus dalam proses pengusutan kasus ini. Jangan termakan narasi-narasi yang memecah-belah. Marilah kita percayakan kepada Kapolri dan jajarannya serta tetap mengawal agar proses dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya," tutur Faisal.
Di sisi lain Ketua KAMMI Jawa Barat, Ahmad Jundi Khalifatullah berharap dengan adanya kasus ini, ke depannya institusi Polri dapat bekerja secara profesional, transparan, dan berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan keadilan.
"Ini menjadi momen bagi institusi Polri memperbaiki dirinya. Seperti yang disampaikan Kapolri, dari 430.000 anggota Polri, pasti jauh lebih banyak yang baik, profesional, dan memegang teguh nilai-nilai Tri Batra dan Catur Prasetya Polri. Salah satunya dengan memberantas aktivitas judi dan narkoba di daerah masing-masing," jelasnya.
Disambung Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Jawa Barat (KMHDI), I Putu Lingga Dharma Nanda meminta semua pihak termasuk oknum-oknum di internal Kepolisian untuk tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi hoaks yang meresahkan masyarakat.
"Kami menduga ada upaya dari oknum atau sekelompok pihak yang memanfaatkan kasus Sambo ini untuk saling menjatuhkan satu sama lain di internal Kepolisian. Beberapa hari terakhir beredar dokumen yang tidak jelas asal-usulnya berjudul Kaisar Sambo dan Konsorsium 303. Apakah semua info tersebut benar?" katanya.
Sementara itu, Ketua Hima Persis Jabar, Amirul Muttaqien menyampaikan, "Kami harap Kapolri dapat tegak lurus pada keadilan dan kebenaran sehingga semua oknum di dalam ataupun luar Kepolisian yang berkaitan dengan kasus Sambo ini dapat diungkap dengan transparan dan dihukum seberat-beratnya," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.