Perjuangan Orang Tua Brigadir J Sekolahkan Anaknya Meski dengan Ekonomi Pas-pasan
Ibunya Rosti Simanjuntak berprofesi sebagai guru di SD 74 Suka Makmur Unit I, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi Provinsi Jambi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Almarhum Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J berasal dari keluarga sederhana.
Dengan ekonomi pas-pasan.
Ibunya Rosti Simanjuntak berprofesi sebagai guru di SD 74 Suka Makmur Unit I, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi Provinsi Jambi.
Sementara ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat, seorang petani.
Namun dengan kondisi itu, dua anak mereka menjadi anggota polisi.
Baca juga: Lihat Video Ayah Brigadir J Terima Ijazah Anaknya, Novita Dewi Marpaung: Menangis Lihat Orang Tuanya
Yakni Brigadir Yoshua dan adiknya.
Meskipun nasib naas menimpa Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
Dia menjadi korban pembunuhan oleh atasannya sendiri Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Aktivis yang juga kerabat dari korban, Irma Hutabarat, mengatakan orang tua Brigadir J berhasil menjadikan anaknya mandiri, bekerja, dan sekolah tinggi.
"Kan ibunya guru, jadi Rosti Simanjuntak itu adalah seorang guru yang berhasil menjadikan empat anaknya itu mandiri, bekerja, dan bersekolah tinggi semuanya," kata Rosti di Universitas Terbuka (UT), Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).
Betul saja, meski berpenghasilan pas-pasan, tidak memutuskan asa Rosti Simanjuntak untuk menyekolahkan keempat anaknya, termasuk Brigadir J, hingga perguruan tinggi.
Jadi hal membahagiakan buat Rosti Simanjuntak kala Brigadir J lulus dari Sekolah Polisi SPN Jambi lulus pada tahun 2012 dan menjadi anggota Brimob Polda Jambi hingga akhirnya bertugas di Jakarta.
Apa lagi, Brigadir J berhasil sekolah dan lulus dari Universitas Terbuka (UT) dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,28.
Irma menjelaskan ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak hanya mengantongi gaji sebagai guru sebesar Rp 600 ribu per tiga bulan.
"Sementara gaji beliau itu hanya Rp 600 ribu per tiga bulan. Jadi itu menunjukkan bahwa tidak ada halangan bagi anak-anak Indonesia untuk bersekolah setinggi-tingginya," ungkap Irma.
Dari informasi yang didapatkan TribunJakarta.com, tiga dari empat anak Rosti kuliah di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan termasuk Brigadir J.
Empat anak Rosti itu yakni Yuni, Yoshua, Devi, dan Reza.
Diketahui, adik Brigadir J, Reza Hutabarat juga anggota Polri dan bertugas di Polda Jambi.
"Yang satu di Universitas Jambi, yang tiga di UT sama mamaknya (Rosti) juga ikut sebagai mahasiswa S1. Jadi mereka berempat loh satu keluarga di UT," papar Irma.
"Anak pertama itu adalah Yuni. Yuni dulu baru Yosua, baru Devi lalu yang bungsu adalah Reza yang di kepolisian," imbuhnya.
Aksi Pembunuhan Ferdy Sambo Pupuskan Rencana Nikah Brigadir J Selepas Wisuda
Irma Hutabarat mengatakan Yoshua sebenarnya merencanakan pernikahannya dengan Vera Simanjuntak selepas wisuda dari UT.
"Memang cita-citanya Yoshua itu untuk menjadi perwira, supaya bisa menikah setelah di wisuda sebetulnya," kata Irma di UTCC, Tangerang Selatan.
"Jadi memang wisuda ini sebagai patokan, nanti saya akan menikah kalau sudah wisuda dan jadi perwira," sambung dia, Selasa (23/8/2022).
Menurutnya, Brigadir J merupakan mahasiswa Fakultas Hukum yang berprestasi dan lulu tepat waktu.
Brigadir J pun, sambung Irma, memang sudah menargetkan dirinya bisa lulus tepat waktu dengan IPK tinggi.
Takdir Tuhan berkata lain, rencana pernikahan itu tidak terlaksana usai nyawa Brigadir J dihabisi oleh Ferdy Sambo dkk.
"Joshua itu anak pandai dia selesai tepat waktunya dan IPK-nya 3,28. Jadi memang dari awal cita-citanya supaya bisa sarjana, dan hari ini lah kita melihat tercapai cita-citanya walaupun orangnya sudah tidak ada," papar Irma.
Wisuda Brigadir J di UT Diwakili Ayahanda Diwarnai Isak Tangis
Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar wisuda secara luring setelah dua tahun ke belakang dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19.
Wisuda UT Periode II tahun 2022 dilaksanakan pada 23 Agustus 2022 masih dengan menerapkan protokol kesehatan.
Brigadir J jadi satu dari beberapa ribu mahasiswa UT yang mengikuti wisuda hari ini.
Bahkan, Kepala Pusat Pengembangan Hubungan Internasional dan Kemitraan UT, Maya Maria mengatakan, Brigadir J lulus dengan IPK memuaskan.
"Salah satu wisudawan dengan predikat sangat memuaskan mencapai memperoleh IPK 3,28, yaitu almarhum Nofriansyah Yoshua," kata Maya dalam keterangannya, Selasa (23/8/2022).
Karena insiden yang menimpa dirinya, UT pun mengundang keluarga almarhum untuk mewakili menerima ijazah.
Lantaran, almarhum Bigadir J telah terdaftar menjadi wisudawan yang akan hadir pada Wisuda Periode II, 23 Agustus 2022.
Bigadir J terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), UPBJJ-UT Jambi yang terdaftar sejak tahun 2015.
Dia telah menyelesaikan studinya strata 1 di Universitas Terbuka, Jambi.
Proses wisuda para mahasiswa UT itu pun berlangsung haru.
Tangis ayah Brigadir J alias Yosua, Samuel Hutabarat tak bisa dibendung di panggung wisuda.
Melihat momen mengharukan tersebut, banyak peserta wisuda yang ikut mengeluarkan air mata.
Untuk menghibur kesedihan Samuel Hutabarat, lagu Batak dinyalakan di auditorium tempat wisuda berjalan.
Mewakili Yosua, Samuel Hutabarat hadir menerima ijazah almarhum putranya memakai pakaian formal berjas hitam.
Suasana langsung hening saat detik-detik MC memanggil nama Brigadir J yang diwakili ayahnya mengambil ijazah depan rektor.
"Penyerahan ijazah dan pemberian ucapan selamat oleh rektor dan dekan pada fakultas hukum ilmu sosial dan ilmu politik kepada orangtua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat," ucap MC dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Universitas Terbuka TV.
Terlihat Samuel Hutabarat yang didampingi aktivis Irma Hutabarat berjalan ke depan rektor.
Tangis Samuel Hutabarat kemudian pecah ketika rektor menyodorkan ijazah putra tercintanya.
Samuel Hutabarat terlihat menyeka air matanya dengan sapu tangan yang ia bawa.
Tak langsung turun panggung wisuda, Samuel Hutabarat sempat berfoto bersama para pejabat rektorat.
Air mata tak berhenti mengalir hingga Samuel Hutabarat beberapa kali mengusapnya.
Seharusnya, momen ini merupakan momen yang membahagiakan bagi sang putra.
Namun putranya bernasib nahas setelah menjadi korban pembunuhan Ferdy Sambo.
Tangisan Samuel Hutabarat belum berhenti sampai terdengar lagu batak yang dinyanyikan salah satu pejabat rektorat.
Para peserta wisuda pun memberikan tepuk tangan berharap membuat Samuel Hutabarat lebih ikhlas lagi.
Momen mengharukan itu pun membuat para peserta wisuda yang duduk di bangku ikut menangis.
Samuel Hutabarat sempat mengungkap perasaannya.
"Ini momen mengharukan bagi kami keluarga. Kami berkeinginan menghadiri wisuda almarhum (Brigadir J), menggantikannya," imbuh Samuel Hutabarat dilansir TribunJakarta.com dari Kompas.com.
Almarhum Brigadir J adalah sosok yang lekat di ingatan pihak kampus.
Sebab rupanya, semasa di bangku perkuliahan, Brigadir J dikenal sebagai mahasiswa berprestasi, dengan nilai IPK 3,28 atau memuaskan.
"Seharusnya almarhum Brigadir J diwisuda hari ini, beliau telah menyelesaikan studi di UT pada Program Studi S1 Ilmu Hukum," ungkap Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Perjuangan Ibunda Brigadir J Sekolahkan Empat Anaknya Modal Rp 600 Ribu, Kini Wisuda Diwakili Ayah