Soal Konsorsium 303, IPW Sebut Terima Informasi terkait Laporan Keuangan hingga Tempat Judi
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menanggapi soal informasi Konsorsium 303 yang diduga turut melibatkan sejumlah petinggi Polri.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - 'Kaisar Ferdy Sambo' dan Konsorsium 303 kini menjadi isu yang juga disorot publik ditengah kasus tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso pun memberi tanggapannya.
Sugeng menduga, flowchart di mana didalamnya turut mecatutkan nama sejumlah petinggi Polri ini dibuat oleh kubu 'lawan' Ferdy Sambo.
Menurutnya, isu tersebut dilepaskan untuk menyingkirkan 'geng Ferdy Sambo' pada suksesi Kapolri 2024.
"Pertarungan di internal polisi itu nyata disini, ketika geng nya Sambo runtuh maka ada kelompok lain yang selama ini tersingkirkan kelompok Sambo itu mereka mulai muncul."
"Ini persoalan suksesi 2024, suksesi Kapolri 2024, mereka mempersiapkan kelompoknya," Tutur Sugeng dalam program Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (22/8/2022).
Baca juga: Siber Polri Dalami soal Isu Kekaisaran Konsorsium 303 Ferdy Sambo, IPW Duga dari Kubu Lawan
Sugeng juga menyebut, IPW tidak hanya mendapat flowchart, melainkan juga informasi mengenai laporan keuangan penerimaan komisi Ferdy Sambo dari sejumlah bandar judi.
Tak hanya itu, IPW juga mendapat sejumlah informasi mengenai tempat yang digunakan untuk perjudian tersebut.
"Yang kedua memang saya mendapatkan informasi ketika mau mengungkapkan kasus ini ada informasi bahwa Sambo itu pelindung daripada judi online 303."
"Saya bukan hanya mendapatkan flowchart, saya mendapatkan laporan keuangan penerimaan komisi FS dari berbagai sumber bandar."
"Ada dalam bentuk rupiah, USD, kemudian Sing dollar (Singapore Dollar/SGD). Saya juga mendapatkan mengenai tempat penjudian online di Jakarta dan berbagai daerah, tempat-tempatnya, ruko-rukonya dan juga data penyadapan terkait penggunaan fitur telegram untuk komunikasi antara para penjudi ini," jelas Sugeng.
Meski demikian, Sugeng menegaskan belum membenarkan sepenuhnya mengenai konsorsium 303 yang diduga dibekingi Ferdy Sambo dan melibatkan sejumlah personel Polri ini.
Menurutnya, menentukan benar atau tidaknya adalah kewenangan dari penyidik atau Kapolri.
Pihaknya hanya menyampaikan informasi yang ia dapat terkait isu Konsorsium 303 ini.
"Saya menyampaikan benar adanya saya kan bukan penyidik ya, tetapi informasi tersebut disertai dengan bukti yang beredar di masyarakat,"
"Untuk mengetahui kebenaran tersebut makanya tugasnya pak Kapolri mengungkap kasus ini secara profesional dan mengedepankan praduga tak bersalah," Kata Sugeng.
DPR Agendakan Rapat Bahas Kasus Brigadir J hingga Isu Konsorsium 303
Komisi III DPR RI dijadwalkan akan menggelar rapat dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada besok Rabu (24/8/2022), pukul 10.00 WIB.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa, rapat tersebut akan membahas terkait perkembangan kasus Brigadir J.
Tak hanya itu, rapat tersebut juga dimungkinkan akan membahas soal isu terkait, seperti Satgasus, Judi Online, narkoba, hingga soal banyaknya anggota Polri yang terlibat kasus tewasnya Brigadir J.
"Seperti ada persoalan tiba-tiba berkaitan dengan Satgasus, judi online, narkoba, dan tiba-tiba ada sekian banyak anggota polisi yang terjerat kasus Sambo. Oleh karenanya diperlukan tindakan tegas dari Kapolri dalam menindak anggota nya," kata Desmond dilansir Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
Kemudian Desmond menyebut, DPR juga akan menanyakan soal isu adanya kerajaan Ferdy Sambo dan juga soal Konsorsium 303.
Baca juga: Gerindra Tolak Usul Kapolri Dinonaktifkan dalam Kasus Brigadir J: Pak Sigit Teruji Melewati Badai
Menurut Desmond isu tersebut terkesan memperlihatkan adanya masalah internal di tubuh Polri.
Sehingga pihaknya akan memberi catatan kepada Kapolri untuk bisa membenahi Polri agar lebih baik ke depannya.
"Karena bicara soal aliran diagram yang saling bales kan. Nah itu kalau dilihat dari omongan itu jelas tuh. Ada konflik internal juga gitu. Ini kita juga lihat," imbuh Desmond.
Namun Desmond masih belum bisa memastikan apakah rapat besok terbuka untuk umum atau tertutup.
Karena jika membahas perkara yang belum P21 atau dinyatakan lengkap, maka ada hal-hal yang belum boleh dibuka kepada publik.
Sehingga ada kemungkinan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri besok akan digelar secara tertutup.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)