Manfaatkan Limbah, Strategi Antam Optimalkan Reklamasi Berkelanjutan
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melakukan pemanfaatan limbah guna mengoptimalkan kegiatan reklamasi yang dilakukan di Unit Bisnis Pertambangan (UBP)
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melakukan pemanfaatan limbah guna mengoptimalkan kegiatan reklamasi yang dilakukan di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantan Barat.
Tandan kosong kelapa sawit (tankos). Tankos merupakan limbah sawit dengan jumlah melimpah di sekitar wilayah operasional Antam yang berada diantara perkebunan sawit.
Pemanfaatan tankos dipadukan dengan penanaman legum cover crop (LCC) untuk memperbaiki kondisi awal tanah setelah penambangan.
Sekretaris perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie menyebut perusahaannya telah melakukan pemanfaatan tankos kelapa sawit sebagai bahan untuk reklamasi bersama dengan masyarakat.
“Kegiatan pascatambang yang dilakukan di wilayah operasi UBP Bauksit Kaliamantan Barat ini dilakukan dengan melibatkan kelompok rentan sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk creating shared value. Hingga saat ini 200 masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Mamalam telah menjadi mitra Antam,” katanya kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).
Faisal menjelaskan, tankos merupakan material kaya unsur hara.
Dari teksturnya yang runcing dan tajam, tankos cocok untuk di lereng yang curam di atas 450 meter.
Selain itu, tankos memiliki perimbangan magnesium/kalium (Mg/K) dan kapasitas tukar kation yang tinggi.
“Tankos juga menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik. Penggunaan tankos dapat membantu percepatan pertumbuhan tinggi tanaman dan tajuk yang lebih lebar,” lanjutnya.
Hingga saat ini, tercatat sejumlah 587.036 bibit tanaman telah ditanam di lahan reklamasi tambang bauksit Antam di Kalbar.
Baca juga: Siapkan Spin-off ke Anak Usaha, Antam Raih Zero Fatality di 2022
Adapun jenis-jenis tanaman yang ditanam adalah jambu hutan, sengon, karet, johar, jengkol, jambu mete, nyatoh, dan ulin.
Bagi Antam, pengembangan inovasi pengelolaan pascatambang, senantiasa dilakukan sebagai komitmen dalam melaksanakan pertanggungjawaban untuk mengembalikan kondisi lingkungan, habitat flora dan fauna, serta produktivitas area pascatambang agar tetap memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Kami berharap dengan adanya sinergi dan pemanfaatan limbah dalam pelaksanaan pascatambang dapat memaksimalkan upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan Antam dan memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang,” tutupnya.