VIDEO EKSKLUSIF | Kisah Dirut PT ASDP: Dikawal Petugas Bersenjata hingga Merangkul Preman-preman
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi mengaku sampai harus dikawal orang bersenjata dalam misinya menciptakan pelabuhan yang beradab.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah pelabuhan kerap dikenal masyarakat sebagai tempat yang kotor dan jauh dari kata tertib.
Namun seiring berjalannya waktu, pelabuhan-pelabuhan penyeberangan seperti Merak (Banten), Bakauheni (Lampung), Gilimanuk (Bali), dan Ketapang (Jawa Timur) sudah semakin tertata.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi telah membuat terobosan-terobosan yang membuat layanan di sejumlah Pelabuhan penyeberangan di Indonesia kian ‘beradab’.
Perusahaan pelat merah tersebut telah menerapkan sistem pembayaran tiket dengan menggunakan uang elektronik untuk penyeberangan moda transportasi laut.
Penerapan sistem pembayaran non tunai ini mulai berlaku sejak Agustus 2018.
Ira kembali mengatakan, pembayaran non tunai dalam pembelian tiket ferry dapat meminimalisir potensi kebocoran pendapatan penyeberangan, keakurasian manifest, dan juga memudahkan pencatatan data transaksi keuangan menjadi lebih valid.
Upaya perubahan yang dilakukan Ira tidaklah berjalan mulus.
Resistensi tinggi hingga adanya ancaman dialaminya demi mengubah wajah pelabuhan penyeberangan menjadi lebih beradab.
Ira mengaku sampai harus dikawal orang bersenjata dalam misinya menciptakan pelabuhan yang beradab.
"Ada masa-masanya saya beberapa bulan harus dikawal orang yang bersenjata karena ada beberapa ancaman," katanya saat wawancara eksklusif di kantor Tribun Network, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Mari simak wawancara selengkapnya di atas.