Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Menteri ESDM Sudirman Said Minta Pemerintah Jujur soal Permasalahan Energi hingga BBM Subsidi

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said merespons soal wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Eks Menteri ESDM Sudirman Said Minta Pemerintah Jujur soal Permasalahan Energi hingga BBM Subsidi
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam acara diskusi virtual Total Politik, Jumat (2/9/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said merespons soal wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Harga BBM subsidi yang semula di disebut bakal mengalami kenaikan pemerintah per 1 September 2022, nyatanya tidak terjadi.

Meski pemerintah telah menyiapkan sejumlah program bantuan sosial, Sudirman menilai gonjang-ganjing harga energi ini perlu disikapi dengan tegas.

“Menghadapi isu ini ada satu, harus ada kejujuran. Artinya, ceritakan apa adanya kesulitan kita,” kata Sudriman Said dalam diskusi virtual bersama Total Politik, Jumat (2/9/2022).

Ia menambahkan, dalam pengelolaan informasi terkait harga BBM ini melalui satu pintu.

Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi banyk tafsir yng datang dari berbagai kalangan.

Berita Rekomendasi

“Kalau dibiarkan suaranya bermacam-macam orang makin menafsirkan terus makin bingun tapi juga tadi. Justru malah harga-harga naik karena dari berbagai sudut tadi,” ujarnya.

Kemudian selanjutnya, sambung dia, lemerintah harus berani mengambil risiko. Ia pun mengakui mengambil kebijakan terkait energi memang tidak mudah, tapi harus dihadapi.

Baca juga: Isu Kenaikan Harga BBM Subsidi, PDIP: Itu Opsi Terakhir, Jika Tak Ada Jalan Lagi

“Sulit iya, ramai pasti iya, demo mungkin ada tapi yasudah hadapin aja. ini yang mungkin di dalam susana yanh terus menerus menimbangkan populism, ini menjadi sulit dilakukan,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas