Beda dengan Dulu, Puan Maharani Tak Lagi Menangis Saat Harga BBM Naik, Ini Penjelasan PDIP
Dalam foto itu, Puan tampak sedang menangis ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikkan Harga BBM pada tahun 2008 silam.
Editor: Hasanudin Aco
"Izinkan selaku pimpinan rapat membuka rapat paripurna memeperingati Hari ke-77 DPR RI sekaligus penyampaian laporan kinerja DPR RI tahun sidang 2021-2022 dan kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," kata Puan membuka rapat.
Kepada Kompas.TV, Puan Maharani mengatakan DPR mendengar aspirasi masyarakat soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dari aspirasi tersebut, Puan mengatakan komisi terkait di DPR akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah.
“DPR mendengar aspirasi masyarakat bahwa kenaikan BBM menjadi hal yang diperhatikan, DPR melalui komisi mendengarkan dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah,” kata Puan Maharani.
Dalam keterangannya, Puan Maharani juga menekankan kepada pemerintah, jangan sampai kenaikan BBM membuat masyarakat semakin susah di masa yang sulit akibat dari pandemi Covid-19 dan situasi global.
“Meminta pemerintah bersungguh-sungguh dalam penyesuaian harga BBM, jangan sampai masyarakat susah dan sulit,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Puan Maharani juga menekankan kepada pemerintah agar bantuan sosial (bansos) yang diberikan akibat kenaikan harga BBM, tepat sasaran.
Sehingga, bansos dapat benar-benar berguna bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Bansos, kami berharap bisa tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat dan jangan ada salah nama sasaran, salah alamat,” tegas Puan.
“(Kami) meminta kementerian terkait untuk melaksanakan dengan baik dan DPR mengawasi,” imbuh Puan.
Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com