Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Buruh Pajang Foto Puan Menangis Bertuliskan 'Tolak Kenaikan BBM' Saat Demo di DPR RI

Dalam foto itu, Puan tampak sedang menangis ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikkan Harga BBM pada tahun 2008 silam.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Buruh Pajang Foto Puan Menangis Bertuliskan 'Tolak Kenaikan BBM' Saat Demo di DPR RI
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Massa buruh memajang foto Ketua DPR RI Puan Maharani bertuliskan 'Tolak Kenaikan BBM' di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buruh menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (7/9/2022).

Mereka menolak kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, massa tiba di depan Gedung DPR RI sekira pukul 10.50 WIB.

Massa tampak membawa sebuah poster foto Ketua DPR RI Puan Maharani bertuliskan 'Tolak Kenaikan BBM'.

Dalam foto itu, Puan tampak sedang menangis ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikkan Harga BBM pada tahun 2008 silam.

Baca juga: Presiden Jokowi di Bogor, Pengunjukrasa Tolak Kenaikan Harga BBM akan Diterima Pejabat Lain

Saat itu Puan masih sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP di era pemerintahan SBY.

Berita Rekomendasi

Adapun massa yang ikut unjuk rasa yakni Partai Buruh, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyerukan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang resmi diteken pada Sabtu (3/9/2022).

Iqbal mengatakan aksi unjuk rasa akan diikuti ribuan orang yang dipusatkan di DPR RI.

"Rencana akan diikuti 3.000-5.000 orang. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (5/9/2022).

Berdasarkan rencana, aksi yang akan diikuti oleh dominan para buruh di Jabotabek ini akan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB.

Setidaknya ada tiga tuntutan yang bakal disampaikan oleh kaum buruh termasuk juga soal desakan menaikkan gaji para buruh.

"Mengusung 3 (tiga) tuntutan, tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen," bebernya.

Tak hanya di Jabodetabek, aksi serupa juga akan digelar di beberapa daerah dengan tuntutan yang sama.

Setidaknya total akan melibatkan puluhan ribu buruh di berbagai daerah di Indonesia.

"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," ucap dia.

Untuk yang berada di daerah, para buruh akan menggelar aksi di depan kantor Gubernur wilayah masing-masing.

Mereka menuntut agar pimpinan daerah mampu mendengar aspirasi, sehingga memberikan masukan kepada Presiden hingga anggota DPR untuk membatalkan kenaikan harga BBM

"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," tukas dia.

Diketahui, pemerintah telah resmi menaikan harga BBM bersubsidi termasuk jenis Pertalite dan Solar.

Untuk saat ini, harga perliter untuk bensin Pertalite sebesar Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 sedangkan untuk Solar kini harga perliter-nya senilai Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 5.150.

Tak hanya untuk BBM bersubsidi, pemerintah juga menaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax.

Kini harga bensin dengan Research Octane Number (RON) 92 itu senilai Rp14.500 per liter, sebelumnya seharga Rp12.500 per liter.

Kenaikan harga BBM itu sendiri mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 14.20 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas