Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tes Lie Detector Terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf Tunjukkan Jujur

Tes lie detector terhadap Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf alias KM tunjukkan hasil jujur.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Tes Lie Detector Terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf Tunjukkan Jujur
Tribunnews.com/ Irwan Rismawan/ Tribunjambi/ Aryo Tondang/ wartakota/ Yulianto/ istimewa
Kloase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf. Tes lie detector terhadap Bharada E, Bripka RR, dan KM tunjukkan hasil jujur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J selesai menjalani pemeriksaan dengan alat lie detector atau pendeteksi kebohongan.

Ketiga tersangka yang menjalani tes lie detector di antaranya Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf alis KM.

Hasil tes lie detector ketiganya tidak menunjukan kebohongan.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji Polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'No Deception Indicated' alias Jujur," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).

Andi menegaskan hasil dari tes polygraph itu dilakukan sebagai bentuk membantu penyidik dan memperkaya bukti dan petunjuk untuk penyidik.

Baca juga: PROFIL 3 Kapolda Disebut Terlibat Kasus Ferdy Sambo, Irjen Fadil Imran hingga Irjen Nico Afinta

"Uji Poligraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Polri melakukan pemeriksaan dengan alat lie detector atau pedeteksi kebohongan kepada lima tersangka dan satu saksi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Tiga tersangka yakni Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuwat Ma'ruf (KM) sudah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Baca juga: Polri Jawab Kapan Periksa 3 Kapolda yang Diduga Bantu Skenario Ferdy Sambo

Selanjutnya, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan asisten rumah tangganya, Susi juga diperiksa dengan alat lie detector pada Selasa (6/9/2022).

Terakhir, pemeriksaan lie detector itu juga akan dilakukan kepada eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Kamis (8/9/2022) setelah dirinya diperiksa soal obstruction of justice kasus tersebut besok, Rabu (7/9/2022).

Tepis isu perselingkuhan Putri dan Kuat

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menepis isu Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf.

Kuat Maruf diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga sekaligus merangkap sopir keluarga Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (kiri). Brigadir J dan Putri Candrawathi foto bersama (kanan).
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (kiri). Brigadir J dan Putri Candrawathi foto bersama (kanan). (KOMPAS.com Kristianto Purnomo/ISTIMEWA)

Menurut Komjen Agus Andrianto isu dugaan perselingkuhan tersebut terbantahkan dengan keterangan saksi dan tersangka yang kini dikantongi penyidik dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Agus menjelaskan bila Kuat Maruf baru satu minggu kembali bekerja kepada keluarga Ferdy Sambo setelah terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Apa Itu Satgasus Merah Putih? Sempat Dipimpin Ferdy Sambo, Kini Sudah Dibubarkan tapi Jadi Sorotan

Hal tersebut pun dikuatkan dengan pernyataan saksi lainnya.

"Kalau isu dengan Kuat kok jauh ya, karena Kuat baru seminggu masuk setelah hampir dua tahun, karena pendemi Covid-19 (yang bersangkutan kena Covid) hal ini terkonfirmasi saksi-saksi lainnya," kata Komjen Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Selasa (6/9/2022).

Kabareskrim pun mengungkap keterangan Susi, seorang asisten rumah tangga (ART) yang bekerja untuk Putri Candrawathi, terkait kejadian di Magelang

Saat itu, Susi sedang berada di tangga dekat kamar Putri Candrawathi.

Sementara, Kuat Maruf yang sedang menghisap rokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Baca juga: Polisi Periksa Putri Candrawathi dan Susi Pakai Lie Detector Hari Ini, Ferdy Sambo Dijadwalkan Besok

"Saat sebelumnya Susi mendengar PC (Putri) diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lain. Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat Maruf). KM ada dikamar untuk memastikan kondisi PC yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S," jelas Agus.

Agus pun mengatakan tim khusus (timsus) akan melakukan pendalaman terkait dugaan Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi di Magelang.

Penyelidikan bakal dilakukan bila pihaknya mendapatkan bukti.

"Sepanjang didukung dengan alat bukti ya kita proses. Sayangnya, mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian (Polres). Sehingga, ada olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut," kata Agus.

Peristiwa Magelang disebut-sebut menjadi pemicu pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Dalam peristiwa Magelang, Putri Candrawathi diduga mendapat pelecehan seksual dari Brigadir J dan memicu emosi Ferdy Sambo.

Namun bentuk pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi hingga saat ini masih menjadi misteri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas