Arti Nama Bjorka, Username Hacker yang Retas dan Jual Data-data dari Indonesia
Arti nama Bjorka, username hacker yang retas dan jual data-data dari Indonesia, termasuk 150 juta data KPU.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Inilah arti nama Bjorka, username hacker yang telah meretas data-data di Indonesia.
Nama Bjorka banyak digunakan di Swedia dan Islandia.
Kata Bjork berasal dari kata Birch di Islandia yang artinya Pohon Birch.
Bjorka diucapkan "Byorka".
Menurut Ancestry, nama Bjorka digunakan sebagai nama peternakan di Swedia dan Norwegia, dengan norse lama, Birch.
Nama Bjorka juga merupakan nama penyanyi Islandia mononim dengan gaun angsanya yang ikonik.
Baca juga: Hacker Bjorka Bocorkan Data Sejumlah Pejabat, Fadli Zon Heran: Seperti Tak Ada Pertahanan
Selain itu, nama Bjorka juga merupakan nama keluarga yang banyak ditemukan di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Skotlandia pada tahun 1880 dan 1920.
Keluarga Bjork paling banyak ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1920.
Sementara populasi terbanyak keluarga Bjork berada di Minnesota dengan jumlah 38 keluarga pada tahun 1880.
Hacker Bjorka
Hacker Bjorka telah meretas sejumlah dokumen negara dan data-data politikus RI.
Aksinya ini pertama dipublikasikan oleh akun Twitter @darktracer_int yang mengunggah sebuah tangkapan layar yang berisi keterangan Bjorka telah meretas 679 ribu data Transaksi Surat dan Dokumen Presiden Indonesia tahun 2019-2021.
"Peringatan. 679 ribu Transaksi Surat dan Dokumen Presiden Indonesia telah dibocorkan ke deep web oleh sang aktor Bjorka," tulis @darktracer_int, Jumat (9/9/2022).
Tidak berhenti di situ, aksi Bjorka berlanjut hingga meretas data-data pribadi dari sejumlah politikus RI, di antaranya Menkominfo Johnny G Plate, Semuel Abrijani Pangarepan, Puan Maharani, Luhut Binsar Pandjaitan, Erick Thohir, Anies Baswedan, hingga Mendagri Tito Karnavian.
Baca juga: Mahfud MD Tak Mau Ambil Pusing soal Data Pribadinya yang Dibocorkan Hacker Bjorka: Itu Bukan Rahasia
Sebelumnya, Bjorka pernah meretas data Indihome pada 20 Agustus 2022, namun dibantah Telkom.
Dalam situs Breached, Bjorka telah mengunggah konten kebocoran data.
Konten tersebut berisi 150 juta data KPU, 679 ribu dokumen surat Presiden Jokowi Tahun 2019-2021, 270 juta pengguna Wattpad, 1,3 miliar nomor SIM, 91 juta data pengguna Tokopedia, dan data pengguna Indihome.
Tanggapan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Baca juga: Fenomena Bjorka, Waspadai Ancaman Siber Jelang KTT G20
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merespons adanya dugaan kebocoran data yang dialami penyelenggara sistem elektronik (PSE) di kementerian dan lembaga.
"Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi, serta melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan," jelas Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, Selasa (13/9/2022).
Menurutnya, BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.
"BSSN bersama dengan PSE terkait telah dan sedang melakukan upaya-upaya mitigasi cepat untuk memperkuat sistem keamanan siber guna mencegah risiko yang lebih besar pada beberapa PSE tersebut," ujar dia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Reynas Abdila, Seno Tri Sulistiyono/Dennis Destryawan, Seno Tri Sulistiyono)
Artikel lain terkait Bjorka