Respons Istana Setelah Didemo Kenaikan Harga BBM: Pak Jokowi Terima Aspirasi Mahasiswa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut merespons berbagai aksi unjuk rasa selama hampir dua pekan ini
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Erik S
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa terus terjadi sejak pemerintah memutuskan kenaikan harga BBM baik subsidi maupun jenis umum.
Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar pada Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Massa Demo Tolak Kenaikan BBM di Kawasan Patung Kuda Bubarkan Diri setelah Sempat Memanas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut merespons berbagai aksi unjuk rasa selama hampir dua pekan ini. Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Deputi IV Yohanes Joko.
“Pak Jokowi merespons, menerima aspirasi, apa mendengar aspirasi dari teman-teman mahasiswa seperti layaknya beliau dan ini diperhatikan benar,” kata Yohanes Joko saat ditemui selepas aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Jokowi Ternyata di Istana Saat Buruh dan Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Ia menambahkan, pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah bantalan sosial untuk membantu perekonomian rakyat.
“Kita lihat berbagai kebijakan itu selalu ada, bantalan-bantalan sosial yang sudah disiapkan, begitu,” ujarnya.
Istana, kata dia, mengapresiasi massa yang silih berganti berunjuk rasa. Bahkan beberapa massa aksi yang berbeda kelompok pun sempat bersama-sama berorasi dalam demo di kawasan Patung Kuda ini.
Meski tidak ditampik pula, lanjut dia, ada sejumlah gesekan antara massa dengan pihak berwajib dalam gelaran unjuk rasa yang sudah berlangsung.
Baca juga: Nyalakan Flare, Buruh dan Mahasiswa Pedemo Tolak Kenaikan Harga BBM Bubar dari Patung Kuda
Ia pun mengapresiasi pihak berwajib karena dapat menahan diri sehingga aksi dapat selesai dengan tertib.
“Bahwa apa yang terjadi sore ini, itu harus kita aspirasi bersama.bagaimana mereka punya perbedaan pendapat tetapi dalam situasi massa yang begitu besar bisa menyampaikan dengan damai, ada sedikit insiden masih dalam batas toleransi,” tuturnya.