FAKTA Muhammad Said Fikriansyah Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Sempat Ketakutan hingga Respons Polri
Fakta-fakta Muhammad Said Fikriansyah disebut sebagai sosok di balik hacker Bjorka, membantah dan mengaku hanya video editor.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Remaja bernama Muhammad Said Fikriansyah (17) disebut sebagai sosok di balik hacker Bjorka.
Tuduhan terhadap warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ini berawal dari unggahan akun Instagram @volt_anonym.
Akun tersebut juga mengaku telah mengunduh data yang dimiliki Bjorka beserta data Pemerintah yang diklaim telah diretas oleh Bjorka.
“Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal Cuma 200 an."
"Ini sama saja data dump (sampah) yang sudah banyak kadaluarsa. Ngaku gak lu!!! @muhammadsaidfikriansyah Data lu sama data bjorka sama!!” tulisnya, Selasa (13/9/2022), seperti dilansir TribunJateng.com.
Lantas, seperti apa faktanya?
Berikut ini fakta-fakta Muhammad Said Fikriansyah dituduh sebagai hacker Bjorka sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Said Bantah sebagai Bjorka
Muhammad Said Fikriansyah dengan tegas membantah dirinya sebagai hacker Bjorka.
Ia mengaku pertama kali mendapat informasi tentang identitasnya yang disebut sebagai Bjorka pada Selasa pagi.
"Saya bukan Bjorka, hacker yang saat ini ramai diperbincangkan di mana-mana," ujarnya di kediamannya, Rabu (14/9/2022), dikutip dari TribunJabar.id.
2. Remaja asal Cirebon Sempat Ketakutan
Selanjutnya, Said mengaku merasa khawatir dan sempat ketakutan.
Sebab, dirinya sama sekali tidak tahu tentang aksi peretasan yang dilakukan Bjorka.
Baca juga: Pemerintah Kantongi Identitas Bjorka, Nama hingga Alamat Sudah Dilacak, Polri Terus Selidiki
Bahkan, ia mengaku tidak pernah mengakses dark web yang sering digunakan para hacker saat melakukan aksi peretasan.
"Saya kaget juga, tiba-tiba nama saya disebut-sebut sebagai Bjorka."
"Padahal, enggak tahu sama sekali siapa itu Bjorka," ungkapnya.
3. Terungkap Profesi Muhammad Said Fikriansyah
Dilansir TribunJabar.id, remaja berusia 17 tahun itu mengaku berprofesi sebagai video editor.
Sehingga, dirinya menegaskan bukan sosok di balik hacker Bjorka.
"Saya hanya video editor biasa," kata Said, Rabu.
"Saya bukan Bjorka, hacker yang saat ini ramai diperbincangkan di mana-mana," tegas dia.
4. Mengaku Akunnya Sempat Di-hack
Muhammad Said Fikriansyah tidak pernah menyangka akan mendapatkan tuduhan sebagai seorang pembobol data rahasia negara.
Ia juga tidak sadar tiba-tiba banyak orang menghubunginya melalui akun Instagram @muhammadsaidfikriyansah.
Baca juga: Penyebab Remaja asal Cirebon Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Akhirnya Beri Bantahan dan Mengaku Kaget
Said mengungkapkan, warganet menghubunginya untuk menanyakan kebenaran perihal hacker Bjorka.
Bahkan, kolom komentar akunnya dipenuhi kata-kata kasar berupa cacian, makian, dan berbagai macam tuduhan.
“Di hari itu (Selasa), akun saya sempat di-hack."
"Tiba-tiba aplikasi keluar, dan berubah namanya menjadi anonim."
"Saya tidak bisa masuk dan mengakses. Kejadian itu sekitar pukul 14.00 WIB sampai sekitar pukul 17.00 WIB,” paparnya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
5. Respons Polri
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menegaskan pihaknya belum mendapatkan informasi terkait identitas hacker Bjorka.
Pernyataan ini merespons soal remaja asal Cirebon yang dituduh sebagai hacker Bjorka.
Dedi mengatakan, kasus ini masih diusut oleh Direktorat Siber Bareskrim Polri.
"Belum ada, nanti kalau sudah ada update-nya dari Direktorat Siber akan disampaikan," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (15/9/2022), seperti diberitakan Tribunnews.com.
Ia menambahkan, pihaknya masih bekerja bersama tim gabungan untuk menelusuri kasus hacker Bjorka yang membocorkan data pejabat pemerintahan.
"Sudah saya tanyakan Dir Siber, tim gabungan masih bekerja. Nunggu info lanjut," jelas Dedi.
Mahfud MD Mengaku Kantongi Identitas Bjorka
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan pemerintah masih melakukan penyelidikan terkait identitas hacker Bjorka.
"Kita terus menyelidiki. Karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan."
"Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," ujarnya di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Disebut Sebagai Bjorka, M Said Fikriansyah Sebut Hanya Video Editor dan Sempat Ketakutan
Mahfud MD menyebut, motif dari perbuatan Bjorka tersebut diketahui beragam.
Motif yang telah teridentifikasi di antaranya yakni politik, ekonomi, jual-beli, dan sebagainya.
"Motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," imbuhnya.
Diketahui, Brjorka mengaku telah meretas dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB yang ia retas berisi 679.180 dokumen.
Baca juga: Pakar Keamanan Siber Sebut Hacker Bjorka Awalnya Hanya Mencari Keuntungan Finansial
Di situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2019-2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.
Dalam sampel tersebut terlihat beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup", "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana", dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019".
Selain dokumen kepresidenan dan surat rahasia dari BIN, Bjorka juga mengaku meretas dokumen pribadi sejumlah pejabat negara, termasuk milik Menkominfo, Johnny G Plate.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Igman Ibrahim/Gita Irawan) (TribunJateng.com/Alifia Yumna Amri) (TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi) (Kompas.com/Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon)