Disematkan Kesultanan Buton, Ini Makna Gelar La Ode Muhammad Jokowi Lakina Bhawaangi Yi Nusantara?
Nama La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara memiliki makna yang mendalam untuk kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat di Nusantara.
Editor: Dewi Agustina
Jika gelar itu dilekatkan dengan namanya, Jokowi kini bernama lengkap La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara.
Hal tersebut dibacakan oleh Panglima Timur Bagian dalam Lembaga Adat Kesultanan Buton, La Ode Muhammad Azhar.
"Dengan demikian gelat kehormatan adat dan budaya Kesultanan Buton yang dianugerahkan kepada Presiden Republik Indonesia adalah La Ode Muhammad La Tina Pallangi I Nusantara," katanya.
Selain Sultan Buton, penganugerahan gelar kepada Presiden Jokowi tersebut juga dihadiri sejumlah menteri, Gubernur Sultra Ali Mazi, Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Penganugerahan gelar adat tersebut juga disaksikan seluruh perangkat adat Kesultanan Buton.
"Maka pada hari Selasa 27 September 2022 Masehi bertepatan tanggal 1 Rabiul Awal 1444 Hijirah kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dianugerahkan gelar kehormatan adat dan budaya Kesultanan Buton," jelas La Ode Azhar.
"Dengan gelar La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara," ujarnya menambahkan.
Dengan dianugerahkannya gelar kehormatan adat dan budaya tersebut, kata La Ode Azhar, Presiden Jokowi dinobatkan secara resmi menjadi kerabat dan sesepuh dalam daerah eks Kesultanan Buton.
Baca juga: PROFIL Kabupaten Buton, Miliki Komiditi Unggulan di Sektor Perkebunan hingga Jasa
Pakaian Adat Buton
Dalam penganugerahan gelar tersebut, Presiden Jokowi terlihat mengenakan pakaian adat dolomani berwarna hitam.
Baju serupa juga pernah dikenakannya saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2022 lalu.
Kala itu, Presiden Jokowi mengenakan busana adat dolomani berwarna merah-merah.
Kini saat penganugerahan gelar kehormatan adat Kesultanan Buton La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara mengenakan pakaian adat serupa berwarna hitam-hitam.
Dolomani diketahui adalah adalah salah satu baju adat kebesaran yang kerap digunakan Sultan Buton ke-35 Muhammad Ali pada masa tahun 1918-1921.