Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tradisi Tedak Siten, Ini Penjelasan dan Rangkaian Prosesinya

Tradisi Tedak Siten merupakan prosesi adat yang berasal dari Jawa Tengah. Berikut penjelasan dan rangkaian prosesi tradisi Tedak Siten.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tradisi Tedak Siten, Ini Penjelasan dan Rangkaian Prosesinya
YouTube The Hermansyah A6/Tangkapan Layar
Momen Tedak Siten anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah - Tradisi Tedak Siten merupakan prosesi adat Jawa Tengah bagi bayi yang mulai memasuki usia 7 bulan. Simak penjelasan dan rangkaian prosesi pada tradisi Tedak Siten. 

TRIBUNNEWS.COM - Tedak siten merupakan tradisi Jawa Tengah yang dilakukan ketika seorang bayi berusia tujuh bulan dan mulai belajar duduk dan berjalan di tanah.

Tujuan dilaksanakannya tradisi tedak siten adalah agar bayi tersebut menjadi mandiri di masa depan.

Dikutip dari laman Dapobas Kemdikbud, tradisi tedak siten dihadiri oleh keluarga inti, yakni ayah, ibu, kakek, nenek, serta keluarga inti lainnya.

Peralatan yang perlu disiapkan untuk prosesi tedak siten adalah kurungan ayam, uang, buku, mainan, alat musik, dan yang lainnya.

Selain itu, dalam pelaksanaan tedak siten, juga terdapat tangga yang terbuat dari tebu dan makanan-makanan (sajen).

Adapun makanan dalam tedak siten terdiri dari bubur merah, putih, jadah 7 warna (makanan yang terbuat dari beras ketan), bubur boro-boro (bubur yg terbuat dari bekatul-serbuk halus atau tepung yang diperoleh setelah padi dipisahkan dari bulirnya), dan jajan pasar.

Baca juga: Alasan Gen Halilintar Absen saat tedak siten Ameena, Geni Faruk Ungkap Kebanggaan ke Adik-adik Atta

Arti Kata tedak siten

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman Kebudayaan Jogja Kota, tedak siten berasal dari kata Tedhak yang berarti turun dan Siten atau Siti yang berarti tanah.

Sehingga tedak siten dapat diartikan sebagai tradisi menginjakkan atau menapakkan kaki ke tanah bagi seorang anak.

Selain itu, tedak siten juga dijelaskan sebagai kegiatan mudhun lemah atau unduhan yang berarti turun ke tanah untuk pertama kalinya.

Rangkaian Kegiatan tedak siten

YouTube The Hermansyah A6/Tangkapan Layar
Momen Tedak Siten anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah (YouTube The Hermansyah A6/Tangkapan Layar)

1. Membersihkan Kaki

Dalam proses ini, orang tua menggendong anaknya untuk dicuci bersih kakinya sebelum menginjakkan kaki anak ke tanah.

Kegiatan ini mempunyai makna bahwa si anak mulai menapaki tanah, yang berarti mulai menapaki kehidupan yang perlu dilakukan dengan suci hati.

2. Berjalan Melewati 7 Jadah

Dalam kegiatan ini anak dituntun untuk berjalan di atas jadah sebanyak tujuh buah, dengan warna yang berbeda-beda.

Ketujuh warna tersebut adalah merah, putih, hijau, kuning, biru, merah jambu, dan ungu.

Tujuh dalam bahasa jawa disebut pitu, dengan harapan si anak kelak dalam mengatasi kesulitan hidup selalu mendapat pitulungan atau pertolongan dari Yang Maha Kuasa.

Jadah dibuat beraneka warna, menggambarkan bahwa kesulitan dan rintangan hidup itu tak terhitung jenis dan ragamnya.

Baca juga: Atta Halilintar Ungkap Alasan Gen Halilintar Tak Hadiri tedak siten Ameena: Lagi Kerja Kayaknya

Arti Warna pada Jadah

- Merah artinya keberanian, dengan harapan sianak berani dalam melangkah dalam kehidupan.

- Warna kuning artinya kekuatan lahir dan batin yang wajib dimiliki oleh seseorang

- Putih artinya kesucian

- Merah jambu alias pink artinya cinta dan kasih saying baik kepada orangtua, kakak, eyang dan lainnya.

- Biru artinya ketenagan jiwa dalam melangkah dalam kehidupan

- Hijau artinya lingkungan sekitar dan kesuburan

- Ungu artinya kesempurnaan atau puncak.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Upacara tedak siten, Prosesi yang Dijalani Ameena Putri Aurel dan Atta

3. Menaiki Tangga dari Tebu Wulung

Dalam prosesi tedak siten ini anak diajak orang tua untuk menaiki 7 (tujuh) tangga yang terbuat dari batang tebu.

Tebu berasal dari kata antebing kalbu yang berarti penuh tekad dan rasa percaya diri.

Ritual ini menggambarkan bahwa bayi akan menghadapi perjalanan hidupnya hari demi hari sampai pada puncaknya.

Dalam kegiatan ini, anak didampingi oleh orang tua, hal ini menggambarkan dukungan keluarga untuk anak dalam menjalani hari-harinya ke depan.

Ritual ini mempunyai harapan agar kelak si bayi tidak mudah menyerah dalam meraih cita-citanya.

4. Memasuki Kurungan Ayam

Dalam prosesi ini anak dimasukkan sangkar atau kurungan ayam.

Di dalam kurungan, terdapat berbagai benda seperti perhiasan, buku tulis, beras, mainan, dan lain sebagainya.

Kurungan ayam ini menggambarkan kehidupan nyata yang akan dimasuki oleh anak kelak jika dewasa.

Benda yang ada di dalam kurungan nantinya akan diambil oleh anak menggambarkan profesi yang ingin dijalani kelak jika sudah dewasa.

Baca juga: Ameena tedak siten, Gen Halilintar Tak Hadir, Geni Faruk Beri Pesan Lewat Instagram

5. Memandikan Anak

Air yang digunakan pada tedak siten ini merupakan air yang diambil oleh kedua orang tua dari si anak yang diambil pada waktu tertentu yakni pada malam hari sekitar pukul 10-12 malam.

Air tersebut kemudian kemudian didiamkan atau diembunkan sampai keesokan harinya terkena sinar matahari.

Dalam proses ini, anak dimandikan oleh orang tuanya dengan air yang diberi bunga.

Maknanya adalah agar kelak si bayi dapat mengharumkan keluarga dan dirinya.

6. Memberikan Udhik-Udhik

Dalam prosesi tedak siten udhik-udhik, yaitu uang logam yang dicampur dengan bermacam-macam bunga.

Udhik-udhik ini disebar dan dibagikan kepada anak-anak dan orang dewasa yang hadir dalam acara tersebut.

Harapannya kelak agar si anak jika dikarunia rezeki cukup dapat mendermakan rezekinya kepada fakir miskin.

Terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan upacara tradisi tedak siten.

Perbedaan tersebut berupa prosesi, tata cara, maupun perlalatan yang digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lainnya.

Namun hal tersebut tetap tidak menghilangkan maksud dan tujuan dari diadakannya tradisi tedak siten.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas