Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Baubau Curhat ke Jokowi Ingin Jaminkan Ijazah untuk Mendapatkan Modal

Warga curhat kepada Presiden Jokowi saat memberikan bantuan subsidi upah (BSU) di Kantor Pos Baubau, Kota Baubau.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Warga Baubau Curhat ke Jokowi Ingin Jaminkan Ijazah untuk Mendapatkan Modal
Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan warga saat memberikan bantuan subsidi upah (BSU) di Kantor Pos Baubau, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9/2022). 

Laporan Wartawan Tribunews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Seorang warga curhat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)  saat sedang memberikan bantuan subsidi upah (BSU) di Kantor Pos Baubau, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9/2022).

Warga bermama Rahmat Irwanto tersebut bertanya kepada Presiden apakah ijazah sarjana yang dimilikinya dapat dimanfaatkan sebagai jaminan untuk mendapatkan modal dari Bank BUMN.




"Baru 5 tahun lalu saya lulus. Bisakah ijazah saya dijadikan sebagai modal di BUMN, entah itu Bank BRI, entah Bank Mandiri, karena mengingat startup yang bapak sampaikan kemarin sudah menjamur Pak?” tanya Rahmat kepada Presiden.

Presiden Jokowi kemudian menjawab bahwa ada dua cara yang dapat dipilih oleh Rahmat jika ingin mengajukan pinjaman.

Baca juga: Disematkan Kesultanan Buton, Ini Makna Gelar La Ode Muhammad Jokowi Lakina Bhawaangi Yi Nusantara?

Cara pertama yaitu melalui skema kredit usaha rakyat (KUR).

"Pertama coba dengan yang namanya KUR. KUR itu bisa sampai Rp500 juta," jawab Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

Cara kedua menurut Presiden adalah melalui Venture Capital yang juga terdapat di BUMN.

"Kalau misalnya punya platform, punya aplikasi, berguna untuk petani untuk nelayan atau untuk UMKM bisa ikut pitching," ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menyarankan kepada Rahmat untuk mempersiapkan proposal penawaran dan memaparkan proposal yang berisikan kesiapan, kemampuan, dan keuntungan yang bisa diberikan.

"Sekali lagi orang mau meminjamkan ke kita itu akan melihat performa, lihat kinerja, lihat apa yang ditawarkan, apa yang diprospek. Kalau bagus bisa saja tanpa agunan, pitchin itu nggak ada agunan," ucap Presiden.

Menurut Presiden, dalam proses pitching nanti akan melalui serangkaian proses seleksi dan hanya produk dengan kualitas baik yang akan terpilih.

"Yang paling mudah kalau memang barangnya bagus, produk aplikasinya bagus, produk platformnya bagus, itu bisa pitching. Biasanya (dari) seribu orang, hanya 10 orang yang dipilih, dipilih yang bagus-bagus, tapi kalau Rahmat punya yang bagus, berani, itu kompetisi," kata Presiden. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas