BREAKING NEWS: DPO MIT Askar alias Pak Guru Dikabarkan Tewas Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya
DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Askar alias Pak Guru dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya, Kamis malam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, POSO - DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Askar alias Pak Guru dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya, Kamis (29/9/2022) sekitar pukul 18.30 Wita.
Askar adalah satu-satunya DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih bergerilya di pegunungan Poso, Sigi, Parigi Moutong.
Baca juga: 8 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Riau Sudah Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Sipranoto saat dikonfirmasi mengatakan, Askar alias Pak Guru meninggal di lokasi terjadinya kontak tembak.
Dia mengatakan saat ini masih dalam proses evakuasi.
"Benar, Satgas Madago Raya telah menangkap DPO MIT Poso diduga Askar alias Pak Guru," ujarnya.
Informasi diperoleh TribunPalu.com, kontak tembak terjadi saat tim Sogili 1 melaksanakan penyergapan dan observasi di wilayah pegunungan, tepatnya Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Selain jenazah diduga Askar alias Pak Guru, tim Satgas Madago Raya juga menemukan diduga berisi bom.
Sebelumnya, satu anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Suhardin alias Hasan Pranata tewas tertembak, 27 April 2022.
Dengan tewasnya Suhardin, kelompok MIT kini diketahui tersisa dua orang, yakni Naim alias Galuh alias Mukhlas dan Askar alias Pak Guru.
Tembak Mati Suhardin
Sebelumnya, satu anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Suhardin alias Hasan Pranata tewas tertembak, 27 April 2022.
Dengan tewasnya Suhardin, kelompok MIT kini diketahui tersisa dua orang, yakni Naim alias Galuh alias Mukhlas dan Askar alias Pak Guru.
Baca juga: Kapolda Sulteng Beberkan Satu Sosok DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso yang masih Tersisa
Saat konferensi pers di Makopolsek Sausu, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menegaskan, DPO yang tertembak mati adalah Suhardin alias Hasan Pranata.
Identitas ini dipastikan setelah dilakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap jenazah, dan juga kedatangan pihak keluarga ke RS Bhayangkara Polda Sulteng di Palu.
Rudy menjelaskan, keberhasilan penyergapan itu, berdasarkan pengalaman bulan Ramadan tahun lalu.
Saat itu terjadi penyerangan aksi teror kepada masyarakat di wilayah Desa Kalemago, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Sehingga berdasarkan pengalaman itu, pada bulan Ramadan tahun ini Satgas Madago Raya memperketat pengamanan.
Selain itu juga dengan terus melakukan langkah-langkah pengejaran.
"Karena bulan Ramadan menurut mereka (DPO, red) merupakan bulan Amaliah. Untuk itu saya dan Danrem 132/Tadulako serta para personel jajaran bekerja dengan keras," kata Rudy, Kamis (27/4/2022).
"Yaitu dengan terus mencari, mencegah supaya para DPO Poso itu tidak beraksi, sehingga usaha itu membuahkan hasil dan berhasil menembak seorang DPO bernama Suhardin alias Hasan Pranata," tambahnya.
Informasi diterima TribunPalu.com, Rabu (27/4/2022), sebelum melakukan tindakan tegas terukur terhadap DPO tersebut, personel Satgas Madago Raya telah meminta kepada Suhardin alias Hasan Pranata agar menyerahkan diri.
Namun imbauan itu tidak dihiraukan, Suhardin malah melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.
Baca juga: Anggota MIT Poso yang Ditembak Mati Satgas Madago Raya Bukan Askar Tapi Suhardin alias Hasan Pranata
Anggota DPO MIT Poso itu bahkan melakukan tindakan dengan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat, yang diduga BOM.
Sehingga pasukan pemburu teroris itu melakukan tindakan tegas kepolisian, yang mengakibatkan DPO teroris itu meninggal dunia.
Diketahui, Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap tiga sisa anggota dari kelompok MIT Poso.
Ketiganya telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kini petugas masih memburu Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Nae alias Galuh alias Mukhlas.
Sebelumnya, Suhardin alias Hasan Pranata, DPO Teroris Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Poso tewas tertembak Satgas Madago Rara, Kamis (27/4/2022) di wilayah Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Informasi dihimpun TribunPalu.com, tim Inafis Satgas Madago Raya juga berhasil mengidentifikasi barang bukti di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Barang bukti itu antaranya:
- 9 butir munisi Cold cal 38 spesial.
- 17 butir munisi tajam cal 5,56 mm.
- Benang jahit 2 buah.
- Sisir 1 buah.
- Baterai kecil 3 buah.
- Korek gas merk marlboro 3 buah.
- Bungkus bekas top kopi 2 buah.
- 1 bungkus bekas mie merek ayam.
- 1 bungkus bekas biskuit roma.
Baca juga: Tersangka Teroris yang Ditangkap di Riau Ternyata Pernah Terlibat Aksi Penyerangan Polda Riau 2018
- 1 bungkus tepung terigu merk kompas
- 1 buah tas rompi warna loreng
- 1 buah sikat gigi.
- 1 buah sisir warna pink.
- 1 senter kepala warna hitam hijau.
- 1 buah sendok makan.
- 1 bungkus serundeng kelapa.
- 1 buah bom lontong.
- 10 buah lampu led.
- 1 buah alas tidur.
- 1 buah silet merk goal.
- 2 buah selang plastik panjang 5cm berdiameter 0,5cm.
Saat ini jenazah telah dibawa menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu.
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Satgas Madago Raya Dikabarkan Tembak Teroris Poso Askar Alias Pak Guru