Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Jumlah Korban Kerusuhan Kanjuruhan per Minggu Malam: 125 Orang Meninggal, Ini Daftarnya

Update jumlah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya per Minggu (2/10/2022) pukul 22.00 WIB. 125 orang meninggal.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in UPDATE Jumlah Korban Kerusuhan Kanjuruhan per Minggu Malam: 125 Orang Meninggal, Ini Daftarnya
SURYA/PURWANTO
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Inilah update jumlah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya per Minggu (2/10/2022) pukul 22.00 WIB. 125 orang meninggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah update jumlah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan per Minggu (2/10/2022) pukul 22.00 WIB.

Sebanyak 125 korban jiwa meninggal dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).

Jumlah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini mengalami pembaharuan setelah sejumlah pihak terkait melakukan pemutakhiran data.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, jumlah 125 korban meninggal berdasarkan pengecekan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dan Dinas Kesehatan Kabupaten-Kota Malang.

Menurut Listyo Sigit, ada perbedaan data dari laporan sebelumnya yaitu 129 orang menjadi 125 korban karena ada korban yang tercatat ganda.

Baca juga: Kapolri: Jumlah Korban Meninggal akibat Insiden di Kanjuruhan Ada 125 Orang

"Terkonfirmasi sampai saat ini, yang meninggal dari awal diinformasikan 129 orang, saat ini data terakhir dari hasil pengecekan tim DVI dan Dinkes jumlahnya 125 orang."

"Karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo Sigit dalam keterangan pers di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) malam.

Berita Rekomendasi

Hal senada juga disampaikan Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, dikutip dari TribunJatim.com.

Jumlah 125 korban meninggal merupakan hasil pemutakhiran data terbaru yang dilakukan pihak Tim DVI Pusdokkes Mabes Polri, Biddokes Polda Jatim, beserta rumah sakit yang menjadi rujukan utama penanganan korban.

"Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129. Setelah ditelusuri di rumah sakit terkait, menjadi meninggal dunia 125 orang," ujar Nyoman Eddy, pada awak media, Minggu (2/10/2022).

Ia tak menampik, sempat ada selisih angka korban tewas sebelumnya lantaran ada kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban.

Nyoman Eddy juga memastikan, seluruh korban meninggal telah teridentifikasi seluruhnya atau 100 persen.

Ia menambahkan jumlah korban luka dalam insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mencapai 323 orang.

"Jumlah korban luka sebanyak 323 orang," kata dia.

Baca juga: Cerita Doni, Saksi Mata Korban Tragedi Kanjuruhan Berusaha Selamatkan Anaknya dari Gas Air Mata

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/PURWANTO)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo mengatakan, jenazah para korban telah diantarkan ke rumah duka masing-masing.

"Jenazah korban sudah kami antar ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan," kata Wiyanto melalui pesan singkat, Minggu (2/10/2022).

Wiyanto mengatakan ke-125 korban yang meninggal sebagian besar berasal dari Kabupaten Malang.

Selanjutnya Kota Malang, Kota Batu, Blitar, dan sejumlah daerah lain di Jawa Timur.

Inilah daftar para korban yang meninggal karena kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, dikutip dari Kompas.com:

- Kabupaten Malang: 69 korban

- Kota Malang: 29 korban

- Kota Batu: 1 korban

- Blitar: 6 orang

- Magetan: 1 orang

- Gresik: 1 orang

- Pasuruan: 5 orang

- Probolinggo: 3 orang

- Trenggalek: 1 orang

- Tulungagung: 8 orang

- Tidak teridentifikasi: 1 orang

Sementara itu, menurut data dari Dinkes, korban yang mengalami luka-luka akibat peristiwa itu sebanyak 299 jiwa.

Dengan rincian, korban yang mengalami luka ringan 260 jiwa, luka berat 39 jiwa.

"Yang luka ringan juga sudah dipulangkan."

"Hanya tersisa korban yang kritis dirawat di rumah sakit. Namun, kondisi kesehatan semakin membaik," kata Wiyanto.

Bila merujuk pada data di atas, ada perbedaan data dari yang dirilis Karodokpol Pusdokkes Polri dengan Kadinkes Kabupaten Malang untuk korban luka.

Menurut Karodokpol Pusdokkes Polri, jumlah korban luka mencapai 323 orang, sedangkan data dari Dinkes menyebut jumlah korban luka mencapai 299 orang.

Baca juga: Liga Spanyol Lakukan Mengheningkan Cipta untuk Korban Kanjuruhan, Duel Espanyol vs Valencia Pertama

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. (Istimewa)

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan jumlah korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mencapai 131 orang.

Hal ini berdasarkan laporan terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Malang pada Minggu (2/10/2022) pukul 14.53 WIB.

Lewat postingan di Instagram, Emil Dardak juga menyebutkan, jumlah luka ringan dan sedang sebanyak  253 orang. Kemudian, luka berat 31 orang.

"Data masih akan di-update oleh rumah sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan Kota Malang," ucap Emil Dardak, dilansir Tribunnews.com.

Sebelumnya diberitakan, tragedi kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah Arema FC mengalami kekalahan saat bertanding melawan Persebaya Surabaya dalam Liga 1.

Arema yang bermain di kandang sendiri kalah dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu Persebaya Surabaya.

Kerusuhan itu tidak terelakkan saat Aremania turun ke lapangan, untuk menyampaikan protes. Sayangnya penyampaian protes itu berlangsung panas.

Para suporter melempari benda ke arah jalan akses keluar pemain.

Mengantisipasi kondisi yang semakin memburuk, jajaran pengamanan berupaya menghalau amukan massa Aremania. Namun, mereka tampak keteteran.

Puncaknya jajaran pengamanan menembaki gas air mata ke beberapa arah kerumunan suporter, bahkan ke beberapa tribun yang masih banyak suporter Aremania.

Kondisi pun terlihat panik. Semua massa Arema berjubel berebut keluar dari Stadion Kanjuruhan, sampai beberapa suporter terinjak-injak yang lain.

Kondisi itulah yang diduga menjadi pemicu banyaknya korban jiwa berguguran. Akibat sesak napas dan terinjak-injak di tengah kerumunan suporter.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun DS) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi) (Kompas.com/Imron Hakiki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas