P20 di Depan Mata, Komitmen Indonesia Kurangi Emisi
Untuk mendukung perhelatan P20, DPR menyatakan kesiapan Indonesia dengan berkomitmen dalam mengurangi emisi
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai kegiatan digelar menuju puncak G20 di Bali.
Termasuk halnya The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) yang akan digelar pada 5-7 Oktober 2022 di Jakarta.
Untuk mendukung perhelatan internasional ini, DPR menyatakan kesiapan Indonesia sebagai bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Ketua DPR RI, Puan Maharani menyebut persiapan maksimal dilakukan menyambut momen istimewa.
“Ini momen istimewa karena Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah P20 sehingga kita harus memastikan semua delegasi dan tamu yang akan datang merasa nyaman saat mengikuti acara ini,” kata Ketua DPR RI dalam keterangan persnya.
Tak hanya itu, Ketua DPR juga memamerkan Hyundai Ionic 5, dengan mengendarai mobil listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan bagi delegasi P20.
Sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's) yang menjadi agenda dunia.
Baca juga: Di Forum P20, Indonesia Siap Dorong Negara G20 Bergerak Nyata Atasi Krisis Pangan Global
“Penggunaan mobil listrik ini sejalan dengan salah satu tema utama yang akan dibahas dalam P20 yakni pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. DPR ingin menunjukkan komitmen bahwa Indonesia serius dalam mengurangi emisi, oleh karena itu pimpinan DPR memohon kepada semua pihak untuk ikut mensukseskan perhelstan ini demi nama baik bangsa," tuturnya.
Menurutnya, pada acara P20 nanti gedung kura-kura menjadi salah satu perhatian dari para delegasi dimana dalam setiap agenda P20 akan diadakan di gedung parlemen dari tuan rumah.
Hal tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan sejarah gedung kura-kura tersebut.
“Tradisi P20 memang selalu diselenggarakan di gedung parlemen tuan rumah. Gedung Kura-kura dipilih sebagai lokasi utama karena kita ingin menunjukkan kepada delegasi mengenai sejarah gedung ini,” ucap Puan
“Penyelenggaraan P20 akan menjadi momentum bagi Indonesia untuk membawa Gedung Kura-kura semakin mendunia,” lanjut Puan.
Nantinya para delegasi akan menanam pohon yang akan menjadi simbol dukungan P20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
DPR juga akan menunjukkan aksi nyata dengan memberi contoh praktik perubahan penggunaan energi, termasuk dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun untuk memenuhi tambahan kebutuhan listrik di lingkungan parlemen.
Sebelumnya Wakil Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) DPR RI Ir. Achmad Hafisz Tohir, Forum P20 Summit dirancang untuk memberikan dukungan Parlemen terhadap penyelenggaraan dan implementasi hasil hasil pertemuan G20.
“G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerjasama ekonomi internasional yang berangotakannenaga negara dengan perekonomian besar di dunia. Terdiri dari 19 negara dan 1 wakil lembaga Uni Eropa. Sedang P20 adalah suatu Engagement Group G20 yang terdiri dari para Ketua Parlemen negara-negara anggota G20,” papar Hafisz Tohir dalam Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI ber tema “Peran Pers Dalam Menyukseskan P20 Stronger Parliaments For Sustainable.
Hafisz Tohir lebih rinci memaparkan, tujuan P20 antara lain untuk meningkatkan dimensi Parlemen untuk mendukung agenda global.
Terutama yang dirumuskan di KTT G20. Serta untuk mendorong interaksi dan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen dalam implementasi hasil pertemuan G20.
Dirinya berharap, bahwa penyelenggaraan P20 diyakini bisa memberikan citra positif bagi bangsa Indonesia, juga menjadi sumbangan bagi penyelesaian persoalan global akibat Covid-19, yakni krisis ekonomi, pangan, energi dan berbagai persoalan geopolitik.
Hal tersebut ditunjukkan oleh berbagai ketegangan antar negara, seperti Rusia kontra Ukraina. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.