Korban Tragedi Kanjuruhan Berikan Kesaksian, Lihat Aparat Tolak Beri Pertolongan Saat Rusuh Terjadi
Udin memberikan kesaksian soal Tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 131 orang. Ia melihat bagaimana aparat menolak meberikan pertolongan.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Udin, seorang suporter yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan membagikan ceritanya soal peristiwa yang merenggut nyawa 131 orang tersebut.
Ia mengungkap aparat menolak memberi bantuan pertolongan pertama kepada para suporter wanita saat kekacauan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Udin mengaku pada saat kejadian dirinya melihat tiga orang yang butuh pertolongan pertama ditolak aparat.
Pertama, Udin menyaksikan ketika seorang suporter perempuan digotong dalam keadaan pingsan oleh tiga orang pria.
Mereka lalu menghampiri sebuah mobil yang berada di depan bangku pemain.
Mobil itu, jelas Udin, dijaga Brimob.
Saat ketiga pria itu tampak meminta pertolongan, Udin menyaksikan para anggota Brimob itu menolak untuk membantu bahkan mendorong ketiga orang tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi akan Bertolak ke Malang Bagikan Santunan pada Korban Tragedi Kanjuruhan
“Pertama yang saya lihat itu satu orang wanita digotong oleh tiga orang pria, tiga orang suporter, menghampiri mobil yang ada di depan bangku pemain. Itu dijaga brimob, kurang lebih empat orang,” cerita Udin dalam konferensi pers secara daring oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Rabu (5/10/2022).
“Jadi sudah keadaan genting seperti itu, suporter wanita tadi yang dalam keadaan pingsan digotong, itu ditolak sam pihak Brimob. Malah didorong-dorong dengan tameng. Akhirnya yang pertama tadi ditolak sama Brimob, enggak tahu dia keluar lewat mana. Itu pun saya tidak tahu hasil akhirnya dia selamat atau tidak.” lanjut dia.

Tidak sampai di situ, lanjut Udin, dari arah tribun selatan datang lagi beberapa suporter yang juga membutuhkan pertolongan.
Lagi-lagi, ia menyaksikan bagaimana para suporter tersebut tetap ditolak oleh aparat yang sama.
“Terus datang dari arah selatan, tribun selatan. Datang lagi orang yang dibopong, salah satunya juga suporter wanita. Tujuan mereka sama, mau mengevakuasi dan mempercepat pertolongan pertama. Ia menuju mobil polisi itu, sama perlakuan si aparat waktu itu, orangnya juga sama dan menghalang-halangi mereka,” jelas Udin.
Penolak terus terjadi di depan mata Udin.
Baca juga: Ada Pesan Menohok Fan Bayern Munchen untuk Mengenang Tragedi Kanjuruhan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.