Safari Politik Keempat, Puan Bertemu Airlangga: Semua Silaturahmi untuk Menyamakan Pemikiran
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Tugu Monas, Jakarta, Sabtu (8/10/2022
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
Menurutnya, mobil listrik itu sebagai simbol pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
"Kenapa motor listrik? karena pembangunan ke depan, pembangunan berkelanjutan dan kita masuk dalam era zero carbon. " jelas Ketum partai berlambang pohon beringin itu.
Baca juga: Puan Maharani Sebut PDIP-Golkar Sepakat Jalani Pemilu 2024 dengan Sukaria dan Gembira
Keduanya, menjajal mobil listrik yang dikemudikan oleh Airlangga.
Puan dan Airlangga mengelilingi area Tugu Monas.
Selanjutnya, kunci mobil listrik bertuliskan G24 pada bagian belakang ini pun diserahkan langsung oleh Airlangga Hartarto.
Analisis Pengamat soal Pertemuan Puan dan Airlangga
Diberitakan Tribunnews.com, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto merupakan ajang silaturahmi.
Selain itu, ia mengatakan, pertemuan dua elite parpol itu bukan dalam rangka menjalin koalisi.
"Saya melihat sulit kalau disebut PDIP merapat ke KIB," kata Ujang kepada wartawan, Jumat (7/10/2022).
Ujang menjelaskan, safari politik Puan merupakan pelaksanaan dari amanat Rakernas II PDIP pada beberapa waktu lalu.
"Ini amanat dari Rakernas PDIP bulan Juni lalu yang memerintahkan Mbak Puan untuk menjalin silaturahmi dengan ketua umum partai lain," ucapnya.
Baca juga: Puan-Airlangga Komentari soal Deklarasi NasDem Usung Anies Baswedan jadi Capres
Menurut Ujang, PDIP dan KIB mempunyai jalan masing-masing yang membuat keduanya sulit dipertemukan dalam satu wadah koalisi.
"PDIP punya gengsi sendiri dan KIB punya kekuatan sendiri. Ini dua partai yang sepertinya akan jalan masing-masing di pilpres nanti. PDIP punya capres sendiri, KIB nanti punya capres dan cawapres sendiri," jelasnya.
Ujang pun menilai, pertemuan itu hanya sebagai bentuk silaturahmi dan komunikasi antar elite politik.