Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim TGIPF Temukan Bukti Penting Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan

TGIPF Tragedi Kanjuruhan telah mendapatkan berbagai alat bukti penting yang mendukung pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tim TGIPF Temukan Bukti Penting Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan
SURYA/PURWANTO
Sejumlah umat Hindu melakukan ritual doa bersama dan meruwat Stadion Kanjuruhan dalam acara "Pangruwating Bumi Kanjuruhan", di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). Kegiatan tersebut untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa hingga 131 orang. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah mendapatkan berbagai alat bukti penting yang mendukung pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

Misalnya CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada Sabtu (1/10/2022) malam itu.

Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah dikumpulkan oleh tim.

“Berbagai alat bukti penting yang kota dapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen” ungkap Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad yang juga adalah mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung, dalam keterangannya, Sabtu (8/10/2022).

"Keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban," imbuhnya.

Doni Monardo, mantan Ketua BNPB yang menjadi anggota TGIPF Kanjuruhan mengatakan, pihaknya akan menginvestigasi setiap tahapan tragedi Kanjuruhan

Mulai dari perencanaan pertandingan hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan para korban.

Berita Rekomendasi

"Sehingga kita bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu,” kata dia.

Diketahui, polisi telah memperbarui data jumlah korban Tragedi Kanjuruhan dari 125 orang tewas menjadi 131.

Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Penasihat Ahli Kapolri Duga Ada yang Merancang

Mengutip data Kementerian PPPA, 33 di antara para korban yang sejauh ini teridentifikasi merupakan anak-anak usia 4-17 tahun.

Di sisi lain, Aremania mencatat bahwa hingga Selasa (4/10/2022) malam, 4 orang anak belum ditemukan.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas