Airlangga Hartarto Cerita tentang Sejarah Panjang Golkar dengan PDIP saat Bertemu Puan Maharani
Airlangga juga menyampaikan PDI-P dan Partai Golkar saling mengisi satu sama lain. Bermula dari pembangunan Monas yang diinisiasi Presiden Soekarno.
Editor: Malvyandie Haryadi
Melihat hal itu, Airlangga kembali mengingatkan untuk melanjutkan pembangunan kedepannya.
Untuk melakukan hal itu diperlukan dua unsur partai politik terbesar, yaitu PDIP dan Golkar. Ia optimistis pemerintahan bisa tetap berjalan dengan baik selama masih ada Golkar dan PDIP didalamnya.
“Selama Golkar dan PDIP di pemerintahan, saya yakin pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Dan ibu juga menyampaikan bahwa pembicaraan kita bahwa politik kedepan adalah untuk melanjutkan pembangunan, dan untuk melanjutkan pembangunan harus ada dua unsur partai politik terbesar di Indonesia. yaitu PDIP dan Partai Golkar,” tutur Airlangga.
Apa saja yang dibicarakan kedua petinggi parpol terbesar di Indonesia ini?
Berikut rangkumannya:
1. Berdialog di Mobil Listrik, Samakan Persepsi Menuju Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengendarai mobil listrik di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022).
Kesempatan itu terjadi seusai mereka melakukan jalan sehat pada pukul 08.00 WIB.
Airlangga mengajak Puan menggunakan pantun.
"Nonton Blackpink manggung di Tasik, pulang tak lupa beli batik. Golkar datang bawa mobil listrik, khusus untuk ibu Puan yang baik," kata Airlangga ketika membacakan pantunnya.
Mereka berdua kemudian menaiki mobil listrik yang sudah menanti di sisi kiri panggung.
Di dalam mobil, Airlangga dan Puan sempat menyapa masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitar Monas.
Kegiatan tersebut tak berjalan lama. Mereka berdua langsung berhenti dan turun di titik keberangkatan.
Baca juga: Politisi PDIP Jamin Anies Baswedan Kalah di Jawa Tengah Jika Maju Capres 2024
Puan mengatakan pembicaraan mereka di dalam mobil seputar menyatukan persepsi terkait Pilpres 2024.