Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rakernas RMI PBNU, Gus Yahya Dorong Penguatan Standar Mutu dan Sofistikasi Kelembagaan Pesantren

Ketua Umum PBNU menghadiri Rakernas Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (11/10/2022).

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Rakernas RMI PBNU, Gus Yahya Dorong Penguatan Standar Mutu dan Sofistikasi Kelembagaan Pesantren
Istimewa
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf saat menghadiri Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) PBNU di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (11/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sofistikasi kelembagaan pesantren sangat diperlukan untuk dua tujuan yaitu kepentingan menjaga warisan salaf dari sisi akademik dalam rangka menjaga aspek spiritual, dan sofistikasi kelembagaan yang didasarkan pada perubahan zaman dengan adanya tren pengembangan akademik di pesantren.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf saat memberikan arahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (11/10/2022).

Pria yang karib disapa Gus Yahya ini mengatakan, RMI perlu menginisiasi adanya pemetaan atau klasifikasi pesantren berdasarkan standar mutu dan penguatan metodologi pembelajaran.

Sehingga, pesantren dan lulusannya tetap terjaga dari aspek kecerdasan spiritual sekaligus mampu mengembangkan kecerdasan intelektual.

“RMI harus mampu merumuskan sistem kebijakan atau standar mutu nasional pondok pesantren NU dengan tetap menjaga soliditas akademik dlm menjaga kualitas lulusan, sehingga para lulusan dan pesantren tetap mampu menjalankan fungsi pendidikan, mengembangkan strategi dakwah serta menjalankan pemberdayaan masyarakat sekaligus,” katanya.

Baca juga: Ketua Umum PBNU Temui Presiden Jokowi di Istana

Selanjutnya, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang ini juga meminta RMI melakukan identifikasi sumber sanad keilmuan yang muttashil dan membuat kerangka dasar fasilitasi program dalam menjaga mata rantai atau sanad keilmuan yang menjadi kekuatan pondok pesantren.

“RMI sebagai struktur policy PBNU yang membidangi pesantren harus menjadi lembaga yang mampu memberikan tawaran kebijakan yg mampu mendorong pengembangan pesantren dari segala aspeknya,” kata Gus Yahya.

Baca juga: Ketua Umum PBNU Undang Pemimpin Agama Dunia Hadiri R20 Indonesia di Bali

Rakernas RMI PBNU yang mengusung tema Merawat Pesantren, Membangun Peradaban dan diselenggarakan selama 3 hari sejak 10 sampai 12 Oktober ini dibuka oleh KH Hasib Wahab sebagai Ketua PBNU dan dihadiri langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan jajaran Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Musthofa dan KH Nusron Wahid.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas