Anggaran Polri 3 Tahun Terakhir untuk Belanja Gas Air Mata Capai Rp559,5 Miliar
Polri mengaku sebagian gas air mata yang digunakan di Kanjuruhan kedaluwarsa, padahal tiga tahun belakangan anggarannya mencapai Rp559 miliar.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
4. Pengadaan launcher gas air mata Rp41.014.800.000.
Jika ditotal, anggaran belanja Polri untuk keperluan membeli gas air mata capai Rp 559.531.100.750, atau Rp 559.5 miliar.
Jadi Sorotan Media Asing
Anggaran Polri pernah dibahas oleh media New York Times.
Dalam artikel yang ditulis New York Times, dikatakan anggaran kepolisian nasional mencapai $7,2 miliar (sekitar Rp109,5 triliun dengan kurs Rp15.212), lebih dari dua kali lipat dari tahun 2013.
Anggarannya adalah yang terbesar ketiga di antara semua kementerian pemerintah di negara ini, melebihi jumlah yang diberikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kesehatan.
Sebagian besar uang itu telah dihabiskan untuk gas air mata, pentungan, dan masker gas.
Andri Prasetiyo, seorang peneliti keuangan dan kebijakan yang telah menganalisis data pengadaan pemerintah selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa dalam satu dekade terakhir, Polri telah menghabiskan sekitar $217,3 juta (sekitar Rp3,3 triliun) untuk membeli helm, tameng, kendaraan taktis, dan peralatan lain yang dikerahkan selama protes.
Baca juga: Polri Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa Meski Tiap Tahun Dianggarkan, Pengamat: Indikasi Sistem Korup
Pembelian gas air mata melonjak pada tahun 2017 menjadi $21,7 juta (sekitar Rp330 miliar), menurut Andri, setelah Jakarta diguncang oleh serangkaian protes yang melibatkan puluhan ribu orang Indonesia menuntut agar gubernur Kristen Tionghoa pertama di kota itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dipenjara karena penodaan agama.
Anggaran untuk munisi gas air mata yang sempat turun setelah alokasi tahun 2017 melonjak lagi pada tahun 2020 menjadi 14,8 (sekitar Rp225,1 miliar) juta dolar AS, meningkat enam kali lipat dari tahun sebelumnya, kata Andri.
Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 132 Orang
Korban atas nama Helen Priscella (21) menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan yang ke-132.
Helen meninggal di RS Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur, setelah sebelumnya menjalani perawatan di RS Cakra.
Dilansir Tribunnews.com, ia merupakan warga Dusun Banjarpatoman, Desa Amadanom, Dampit, Kabupaten Malang.