Mengulik Kampung Bahari di Jakut, Lokasi Penjualan Sabu yang Dikendalikan Irjen Teddy Minahasa
Mengulas sarang narkoba Kampung Bahari di Jakarta Utara, tempat Irjen Teddy Minahasa menjual sabu asal Bukittinggi, Sumatera Barat.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka kelas jenderal bintang 2 seperti Teddy Minahasa masih jadi pengendali sabu 5 Kg yang dijual ke Kampung Bahari.
Lantas dimana lokasi Kampung Bahari ? tempat penjualan sabu asal Bukittinggi yang dikendalikan Irjen Teddy Minahasa.
Kampung Bahari terletak di Jakarta Utara, kampung ini terkenal dengan sarang narkoba.
Berkali-kali digerebek polisi, bisnis barang haram tetap tumbuh subur disana.
Tribunnews.com merangkum kembali soal Kampung Bahari mulai dari penggeledahannya, lapak narkoba hingga pengamannya.
Kampung Bahari Terakhir Digerebek September 2022
Belakangan terungkap, Irjen Tedy Minahasa ikut aktif mengendalikan sabu yang dijual di Kampung Bahari.
Terakhir, Kampung Bahari digerebek pada Kamis (29/9/2022) malam.
Tim Patroli Perintis Presisi Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara menggerebek lapak yang digunakan untuk mengonsumsi sabu di Kampung Bahari.
Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Witarso mengatakan, dalam lapak tersebut polisi menemukan barang bukti berupa alat bekas konsumsi sabu-sabu.
Menurut Witarso, lapak tersebut disewakan dengan tarif Rp 10.000.
"Sepertinya (lapak) dibangun oleh kelompok mereka sendiri, masuk ke sini sewa tempat Rp 10.000. Mereka masuk bayar segitu untuk menggunakan sabu,” ujar Witarso, saat dikonfirmasi, Jumat (30/9/2022).
Witarso menduga, lapak itu dibuat oleh bandar narkoba Kampung Bahari.
Dengan begitu, para pembeli bisa langsung mengonsumsi sabu-sabu di tempat itu.
Adapun Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Utara bersama Satuan Brimob Polda Metro Jaya menyisir kawasan Kampung Bahari yang disinyalir dijadikan tempat transaksi maupun mengonsumsi narkoba.
“Kami dengan Polda Metro melakukan pengecekan dan mengambil semua barang bukti yang ada di sana,” ungkapnya.
“Dan gubuk kita hancurkan agar tidak dijadikan tempat ataupun transaksi narkoba,” sambung Witarso.
Baca juga: Kampung Bahari Eksis Meski Sering Digerebek, Ternyata Ada Campur Tangan Irjen Teddy Minahasa
Kemudian polisi menyusuri area sekitar rel mereta api, dan menemukan lapk tersebut lengkap dengan puluhan plastik klip bening dan alat hisap.
Barang bukti itu disembunyikan di balik tikar dan papan.
Kendati demikian, polisi tidak berhasil menangkap para pengguna maupun pengedar yang diduga melarikan diri ke arah permukiman penduduk.
"Orang yang keluar dari sana sudah berhasil melarikan diri, tidak berhasil kita tangkap masuk ke permukiman," terang Witarso.
"Kami akan terus melakukan antisipasi pemakai maupun pengedar narkoba di Kampung Bahari," pungkasnya.
Membongkar Sistem Keamanan Sarang Narkoba di Kampung Bahari
Dua hari berturut-turut polisi mengobrak abrik sarang narkoba.
Pertama pada Rabu (9/3/2022) di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kedua Kamis (10/3/2022) di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat.
Dari dua penggerebekan ini terungkap ada sandi-sandi khusus di kalangan mereka jika polisi melakukan penggerebekan.
Selain itu, mereka juga menggunakan sistem keamanan yakni CCTV untuk memantau pergerakan polisi jika ada penggerebekan.
Berikut sejumlah kisah yang terungkap dari penggerebekan di Kampung Bahari :
1. Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba Kampung Bahari Pasang CCTV di Gang-gang
Bandar narkoba Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memantau pergerakan dan kedatangan polisi dengan CCTV.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, para bandar narkoba ini memasang CCTV di gang-gang yang ada di Kampung Bahari.
"Mereka melengkapi diri dengan CCTV untuk memantau apabila ada petugas yang datang," kata Zulpan di lokasi, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, para bandar narkoba ini memasang CCTV di tempat-tempat yang agak tinggi.
Tepatnya di rumah-rumah maupun gubuk yang dijadikan lapal transaksi narkoba.
"Mereka pasang di tempat-tempat ketinggian. Ini kan ada gang-gangnya, di tempat mereka berjualan narkotika," ucap Zulpan.
2. Polisi Ditembaki Petasan saat Gerebek
Polisi sempat ditembaki petasan saat melakukan penggerebekan sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).
Insiden ini terjadi saat polisi sedang menyisir rumah-rumah di Kampung Bahari yang disinyalir menjadi tempat persembunyian pengedar narkoba.
Ketika polisi hendak menggiring sejumlah orang yang sudah diamankan, tiba-tiba terdengar bunyi letusan dari salah satu gang di Kampung Bahari.
TribunJakarta.com melihat ada letusan petasan yang mengenai anggota Brimob yang ikut serta dalam penggerebekan.
Tembakan petasan memicu respons petugas yang langsung mengejar pihak yang melepaskan letusan itu.
Petugas pun berlarian sambil meletuskan tembakan peringatan ke arah sumber petasan.
Aksi kejar-kejaran tak terhindarkan dan petugas berupaya menangkap pihak-pihak yang menyerang tadi.
Markasnya di Gerebek, Bisnis para Bandar Narkoba Jebolan Kampung Bahari Pindah ke Apartemen
Awal Maret lalu sarang narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara sudah digerebek habis-habisan oleh aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara.
Hingga kini pun, aparat kepolisian masih mengawasi ketat permukiman tersebut seiring dengan penataan kampung yang juga sedang berjalan.
Meski sarang narkoba di sana sudah digerebek besar-besaran, ternyata bandar sabu jebolan Kampung Bahari masih "bermain" dalam peredaran gelap narkotika.
Hal ini terungkap dari penangkapan yang dilakukan Polsek Kawasan Muara Baru terhadap enam orang di Apartemen kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada pertengahan Maret 2022 lalu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan, keenam orang yang ditangkap itu seluruhnya merupakan warga Kampung Bahari.
"Tadinya mereka main di Kampung Bahari, saat ini karena Kampung Bahari sedang menjadi pusat perhatian dan banyak kegiatan oleh Polda maupun Polres Metro Jakarta Utara, akhirnya mereka bermain di Apartemen, Jakarta Pusat," kata Kholis, Senin (28/3/2022).
Kholis mensinyalir, ada pergeseran tempat peredaran gelap narkotika pasca-penggerebekan yang dilakukan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara di Kampung Bahari.
Ketika permukiman itu menjadi pusat perhatian, bandar-bandar yang belum tertangkap berupaya menjalankan bisnis narkobanya dari luar Kampung Bahari.
"Seperti kita ketahui bahwa Bapak Kapolda Metro Jaya beserta jajaran Polres Metro Jakarta Utara saat ini sedang fokus menata Kampung Bahari untuk menghilangkan stigma kampung narkoba," kata Kholis.
"Oleh karena itu kami juga melakukan penyelidikan di Kampung Bahari dan sekitarnya, ternyata aktivitas mereka bergeser ke tempat-tempat lain," sambung dia.
Hal serupa diungkapkan Kapolsek Kawasan Muara Baru AKP M. Debby Tri Andrestian.
Menurut Debby, sesudah ada penertiban di Kampung Bahari, para bandar sabu ini mengedarkan barang dari tempat lain.
Sebab, tepatnya pada 9 Maret 2022 lalu, ada penggerebekan besar-besaran di permukiman itu, sehingga komplotan berjumlah enam orang ini mencari tempat lain untuk menjalankan bisnis haram mereka.
Alhasil, setelah mendapatkan sedikitnya 1,96 kilogram sabu dari daerah Jawa Barat dan hendak mengedarkannya di Kampung Bahari, komplotan ini bergeser ke apartemen di Kemayoran.
"Jadi barang itu bukan dari dalam Kampung Bahari, jadi barang itu dibawa dari luar kota," ungkap Debby.
"Lalu yang tadinya mereka ingin masukan ke Kampung Bahari, namun demikian karena Kampung Bahari ditertibkan, akhirnya diedarkan lewat apartemen," sambung Debby.
Adapun dari enam orang yang ditangkap di Apartemen, dua di antaranya ialah bandar, sementara sisanya kurir sabu.
Mereka ditangkap dengan barang bukti 1,96 kilogram sabu yang disimpan dalam plastik klip dan dimasukan dalam bungkus teh China.
Keenam orang ini sudah diamankan ke Mapolsek Kawasan Sunda Kelapa dan sudah diproses.
Atas perbuatannya, delapan tersangka kasus narkoba ini dijerat pasal berlapis, yakni pasal 112, pasal 114, dan pasal 132 UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Mereka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Kampung Muara Bahari Kembali Digerebek Ratusan Polisi, Ribuan Pil Ekstasi, Petasan dan CCTV Disita
Aparat Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Utara menggerebek Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (9/3) dini hari.
Dari penggerebekan itu puluhan pengedar hingga pengguna narkoba diamankan polisi.
Penggerebekan ini dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah yang terkenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, dalam penggerebekan kali ini melibatkan setidaknya 700 personel gabungan.
"Pada penggerebekan subuh tadi sebanyak 26 orang ditangkap terdiri dari 18 pria dan 8 wanita. Nanti saat pengembangan akan ditetapkan sebagai tersangka," kata Zulpan di Kampung Muara Bahari, Rabu (9/3/2022).
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, sejumlah barang bukti narkoba lengkap dengan alat hisap, senjata tajam, uang tunai hingga kamera CCTV langsung disita.
"Sejumlah barang bukti diamankan petugas di antaranya uang tunai Rp 35 Juta, 1.500 butir pil ekstasi, senjata tajam, puluhan petasan bahkan ada kamera CCTV untuk memantau lokasi agar aman dari jangkauan petugas," imbuh Zulpan.
Zulpan menyebut, mayoritas pelaku sudah memiliki trik untuk mengelabui petugas.
Pelaku sengaja memasang CCTV untuk memantau apabila ada petugas datang ia berkoordinasi untuk bersembunyi agar tak tertangkap.
"Para pelaku juga menggunakan CCTV untuk memantau situasi sekitar agar aman dari pantauan petugas. Ada beberbagai peralatan komunikasi elektronik yang kami amankan di TKP yang biasa digunakan untuk mengelabui petugas," tutup Zulpan.
Para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan ini berusia muda hingga tua.
Polisi menyebut, beberapa pelaku ada yang sempat melawan saat penggerebekan dilakukan.
H+1 Setelah Kampung Bahari Digerebek, Mapolres Jakpus Banjir Karangan Bunga, Polisi Bangun Tenda
Satu hari setelah Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara digerebek 700 polisi gabungan, bagaimana situasi disana ?
Pantauan di lapangan, kini giliran aparat polisi yang mendirikan tenda pengamanan.
Selama sebulan penuh, mereka bakal menduduki Kampung Bahari, menjaga keamanan disana.
Diharapkan pascapenggerebekan, sarang narkoba tersebut bisa tetap kondusif sampai nanti dijadikan kamping tangguh.
Selain itu, aksi aparat yang membersihkan Kampung Bahari dari barang haram juga diapresiasi warga.
Mapolres Metro Jakarta Utara dibanjiri karangan bunga dari warga
Mapolres Metro Jakarta Utara dipadati karangan bunga dari warga sebagai bentuk dukungan terhadap aksi polisi yang melakukan penggrebekan bandar narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Berdasar pantauan di lokasi, Kamis (10/3/2022) karangan bunga itu berjejer mulai dari depan Mapolres Metro Jakarta Utara di Jalan Yos Sudarso hingga ke Jalan Melur, Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja.
Selain karangan bunga, terdapat juga dua buah spanduk berukuran besar sekitar 2 x 6 meter warna biru yang tertempel di sebelah kanan Mapolres Metro Jakarta Utara.
"Terima kasih kepada Polres Metro Jakarta Utara dalam memberantas kampung narkoba, kami mendukung Polri dalam memberantas narkoba," tulis spanduk besar tersebut.
"Kami mendukung Polres Metro Jakarta Utara dalam memberantas kampung narkoba di wilayah Jakarta Utara," tulis karangan bunga dari Mak-mak Pecinta Polisi Ganteng.
Karangan bunga lainnya juga ikut memberikan dukungan kepada aparat kepolisian agar tidak pernah kendor untuk memberantas peredaran narkoba di Jakarta Utara.
"Kami warga pengagum pak polisi, mendukung penuh pemberantasan kampung narkoba di Jakarta Utara, Sarang Ha Eyo Pak Pol," tulis karangan bunga Om Gaul Peduli Lingkungan.
Warga Senang Kampung Bahari Digerebek
Seorang warga, Siti Mutmainah (49) yang saat itu kebetulan melintas di depan Mapolres Jakarta Utara memberikan dukungan terhadap aparat kepolisian dalam memberantas narkoba.
"Ya saya senang dengan polisi dengan sigapnya menginikan (grebek) narkoba sehingga narkoba bisa selalu diberantas lah. Jangan sampai ada lagi, kasihan kalau sampai ada lagi," kata Siti.
Siti berharap tindakan yang dilakukan petugas jangan hanya sekali saja.
Pasalnya menurut ibu dua anak ini, narkoba menjadi ancaman besar bagi generasi muda di Jakarta.
"Ditunggu aksi-aksi selanjutnya, kalau memang bisa ya sering-seringlah ada pemberantasan itu (narkoba). Sering-sering saja patroli ke tempat-tempat anak-anak pada kumpul-kumpul," ujar Siti.
Warga Tugu Utara, Kecamatan Koja itu beralasan bahwa ketika anak-anak muda tersebut kumpul dalam sebuah kesempatan berpotensi adanya penyalahgunaan narkoba.
"Karena biasanya ya, kalau ada yang kumpul-kumpul begitu sering ada (narkoba). Ya namanya kenakalan remaja, yang narkoba lah, entah dia mau apa, tawuran," ujarnya.
Lapak Tempat Transaksi Narkoba Dibongkar
Satu hari setelah penggerebekan, Kamis (10/3/2022) sejumlah lapak semi permanen di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dibongkar.
Lapak-lapak tersebut ialah tempat yang selama ini digunakan untuk transaksi serta konsumsi narkoba.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada Kamis (10/3/2022) siang, pembongkaran lapak-lapak ini berlangsung dengan pengerahan petugas PPSU setempat.
Secara manual, petugas menghancurkan lapak-lapak berbahan kayu hingga rata dengan tanah.
Banyak Alat Isap Sabu dan Plastik Klik Kecil saat Pembongkaran Lapak
Dalam prosesnya, terpantau masih banyak alat isap sabu serta plastik klip kecil yang disinyalir menjadi tempat menampung barang haram tersebut.
Barang-barang yang menjadi bukti adanya lingkaran hitam peredaran narkoba di Kampung Bahari itu berserakan dalam lapak-lapak yang dibongkar petugas siang hari ini.
Adapun selama proses pembongkaran berlangsung, aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara, Polsek Tanjung Priok, hingga anggota Brimob Polda Metro Jaya terus berjaga di lokasi.
Keterangan Polisi
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ricky Pranata Vivaldi mengatakan pembongkaran ini dalam rangka penataan Kampung Bahari ke depannya.
"Pascapenindakan di Kampung Bahari, mulai kemarin kita sudah mulai melakukan pembongkaran, baik itu gubuk-gubuk liar yang ada di sepanjang rel dari Kampung Bahari ini," kata Ricky di lokasi.
"Kami dibantu dari Wali Kota Jakarta Utara bersama-sama dengan Satpol PP untuk membongkar bangunan-bangunan liar tersebut," sambungnya.
Pembongkaran ini nantinya akan dilanjutkan dengan pengadaan Kampung Tangguh Jaya di permukiman Kampung Bahari.
Hal itu dalam rangka memperbaiki wilayah tersebut menjadi lebih baik dan terbebas dari citra sarang narkoba yang selama ini melekat.
"Mudah-mudahan citra tersebut akan hilang adanya, dengan munculnya Kampung Tangguh. Khususnya dengan program Bapak Kapolda Metro Jaya," kata Ricky.
Polisi Buka Tenda Pengamanan Sebulan ke Depan di Kampung Bahari: Ratusan Personel Siaga 24 Jam
Tenda pengamanan dibuka di sepanjang rel kereta Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara sebulan ke depan pascapenggerebekan bandar narkoba, Rabu (9/3/2022) kemarin.
Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Ricky Pranata Vivaldi, mengatakan, pengerahan pengamanan sebulan ke depan seiring dibangunnya pos jaga dalam rangka membuat Kampung Bahari menjadi Kampung Tangguh Jaya.
"Untuk tahap awal pelaksanaan satu bulan, namun akan diperpanjang nanti melihat situasi berikutnya," kata Ricky di lokasi, Kamis (10/3/2022).
"Namun untuk personel tetap dari Polres dan Polsek tetap selanjutnya dan selamanya. Karena di sini dibangun pos jaga, pengamanan pos tetapnya," sambung Kapolsek.
Dalam prosesnya, pengamanan pihak kepolisian di Kampung Bahari akan berlangsung 24 jam.
Kini masih ada sebanyak 100 aparat gabungan dari Polres Metro Jakarta Utara, Polsek Tanjung Priok, hingga anggota Brimob Polda Metro Jaya yang berjaga di lokasi.
"Untuk saat ini total pengamanan kita bergabung dengan personel Polda Metro Jaya dan Brimob berjumlah 100 personel setiap harinya ya pascapenggerebekan kami di Kampung Bahari kemarin," kata Ricky.
"Jadi 24 jam, 100 personel melakukan pengamanan di Kampung Bahari," ucap dia.
700 Polisi Gerebek Kampung Bahari
Polres Metro Jakarta Utara dengan didukung Polda Metro Jaya menggrebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan operasi tersebut dilakukan untuk penertiban dan penindakan tindak pidana penyalahgunaan narkotika.
“Ternyata di kampung ini kita temukan begitu banyak narkotika barang bukti yang sudah kita gelar,” ucap Zulpan, di lokasi.
Sebanyak 700 personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah setempat dikerahkan ke lokasi mulai subuh. Mereka menyasar pelaku penyalahgunaan narkoba di Kampung Bahari.
“Hasilnya kita temukan 28 tersangka. 16 di antaranya laki-laki, 12 sisanya adalah wanita,” sambung Zulpan.
Petugas juga menemukan berbagai jenis senjata tajam mulai dari pedang sampai dengan celurit yang dipakai para penjual dan bandar narkoba untuk melindungi diri dari sergapan petugas.
“Barang bukti narkotika yang diamankan ini ada 350 gram sabu, 1.500 ekstasi dan juga jenis narkotika lainnya,” ungkap Zulpan. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.