Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Brigadir J Dibunuh, Eks Kabais TNI Sindir Ferdy Sambo: Tuhan pun Dibohongi

Mantan Kabais TNI Laksda Purn Soleman B Ponto merespons skenario awal meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Brigadir J Dibunuh, Eks Kabais TNI Sindir Ferdy Sambo: Tuhan pun Dibohongi
(ISTIMEWA/rayyana.id)
Kolase foto Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Laksamana TNI (Purn) Soleman B Ponto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Stategis (Kabais), Laksda Purn Soleman B Ponto merespons skenario awal meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Diketahui, Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) pada 8 Juli 2022 lalu.

Ponto menyinggung skenario awal soal terjadi tembak menembak antara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dengan Brigadir J.

"Kalau kesalahan Pak Sambo sudahlah hal itu. Orang sudah mati, Tuhan pun dia bohongi. Bukan ditembak katanya kan, itu memang kasus paling parah itu di luar perkiraan saya itu. Sudah dibunuh baru dibilang tembak-tembakan," kata Ponto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Ponto mengaku sempat meminta ajudannya untuk memperagakan terjadi tembak-menembak.

"Ini pasti enggak masuk akal ini. Karena itu saya berani (mengatakan) enggak mungkin, ini tidak mungkin. Karena apa? Saya coba," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Karenanya, saat itu Ponto mengaku tak mempercayai skenario yang dibuat suami dari Putri Chandrawati tersebut.

Baca juga: Hakim Binsar Gultom: Hakim yang Tangani Kasus Ferdy Sambo Perlu Pengamanan Ekstra

"Jadi artinya apa? Apa yang dikatakan ini susah diterima lagi, susah dipercaya. Sudah enggak bisa dipercaya," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun menyinggung ketika Sambo sempat berbohong kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo soal peristiwa penembakan itu.

"Karena seorang bintang dua berbicara di depan umum dan dia membohongi Kapolrinya. Itu keterlaluan besar," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas