Fakta Masjid Istiqlal: Berseberangan dengan Gereja Katedral dan Diresmikan setelah 17 Tahun
Fakta Masjid Istiqlal, berseberangan dengan Gereja Katedral dan diresmikan setelah 17 tahun proses pembangunan. Simak fakta lainnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal dibangun di atas tanah yang dulunya menjadi Wilhekmina Park.
Pencanangan tiang pertama Masjid Istiqlal dilakukan pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Masjid Istiqlal dibangun saat pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1951 dan diresmikan saat pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1978.
Selengkapnya, simak fakta-fakta Masjid Istiqlal di bawah ini.
Baca juga: Mengenal Arsitek Masjid Istiqlal Friederich Silaban, Pernah Rancang Monas dan Stadion GBK
Berdiri di atas puing benteng Belanda
Masjid Istiqlal dibangun di tengah-tengah Pusat Ibukota Indonesia yaitu Jakarta, dikutip dari Kemdikbud.
Dulunya, terdapat sebuah taman yang dulu dikenal tempat berdirinya benteng pendam sebagai perlambang kolonialisme, yang diberi nama Wilhekmina Park.
Taman itu kini bernama Taman Wijaya Kusuma.
Ditempat inilah Masjid Istiqlal dibangun.
Setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan, berkembanglah gagasan untuk mendirikan suatu mesjid nasional.
Masjid dibangun di atas puing benteng Belanda, dengan arsitek Ir. Friederich Silaban.
Baca juga: Pasca Kebakaran, Masjid JIC Tetap Gelar Salat Lima Waktu dan Salat Jumat Berjamaah
Masjid terbesar di Asia Tenggara
Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota Jakarta.
Masjid ini merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951.
Daya tampung hingga 200 ribu orang
Masjid Istiqlal memiliki daya tampung jemaah sejumlah 200 ribu orang.
Terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam masjid.
Ketujuh pintu gerbang itu dinamakan berdasarkan Asmaul Husna.
Bangunan utama Masjid Istiqlal berdenah segi empat menghadap ke utara.
Bagian ini bertingkat lima, di sebelah tenggara terdapat beberapa bangunan terbuka.
Tinggi gedung utama sekitar 60 meter, sedangkan panjangnya 100 meter, dan lebarnya 100 meter.
Gedung utama masjid ini memiliki 2.361 tiang pancang.
Baca juga: Masjid Jakarta Islamic Centre Kebakaran, Pj Gubernur DKI Sebut Perbaikan Bakal Berkelanjutan
Masjid Istiqlal multifungsi
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, Masjid Istiqlal juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam, aktivitas sosial, dan kegiatan umum.
Masjid Istiqlal juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.
Sebagian besar wiasatawan yang berkunjung adalah WNI dan sebagian WNA yang beragama Islam.
Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal.
Namun, bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Lokasi di Tengah DKI Jakarta, berseberangan dengan Gereja Katedral
Masjid Istiqlal terletak di Jalan Taman Wijayakusuma No.1, Pasar Baru, Gambir, Jakarta Pusat.
Luas bangunan Masjid Istiqlal 2,5 ha dengan luas Lahan 9,9 ha.
Pada bagian barat, terdapat kanal Sungai Ciliwung dan Rel Kereta Api.
Di sisi selatan, ada Jalan Perwira.
Sementara di sisi timur, berdiri Gereja Katedral dan Lapangan Banteng.
Diresmikan setelah proses 17 tahun
Masjid Istiqlal diresmikan setelah melalui proses yang panjang selama 17 tahun.
Pembangunan Masjid Istiqlal juga beberapa kali mengalami kemacetan karena pengaruh politik dan ekonomi yang belum stabil.
Masjid Istiqlal selesai dibangun pada tanggal 24 Agustus 1961.
Masjid ini lalu diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978.
Peresmian ini ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Masjid Istiqlal