Jenderal Andika Kerahkan 18.030 Personel Gabungan, 12 KRI, Hingga Boeing Intai Untuk Amankan G-20
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan rencana pengamanan VVIP dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan digelar di Bali
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan rencana pengamanan VVIP dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan digelar di Bali dalam waktu dekat.
Andika mengatakan TNI telah menyiapkan sebanyak 18.030 personel gabungan dalam perhelatan akbar tersebut.
Sebanyak sekira 14.300-an personel di antaranya berasal dari TNI, 3.200-an dari personel Polri, dan 492 personel pengamanan dari institusi lain akan terlibat dalam pengamanan tersebut.
Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Pers terkait Dukungan Pengamanan KTT G20 di kanal Youtube FMB9ID_IKP pada Kamis (20/10/2022).
"18.030 personel itu ada di antaranya sekitar 3.200 personel Polri dan sekitar 492 personel dari institusi lain. Tapi mereka semua itu masuk dalam tugas kami. Jadi TNI-nya sendiri ya kira-kira 14.300-an. Itu dalam hal personel," kata Andika.
Selain itu, kata dia, ada sejumlah satuan tugas yang dibentuk di antaranya Satgas Pengamanan VVIP yang bertugas melakukan pengamanan melekat ke para kepala negara partisipan.
Sebagai antisipasi, kata dia, pihaknya bahkan telah menyiapkan paket pengamanan ke sebanyak 42 kepala negara atau setingkat kepala negara.
Selain itu, kata dia, dibentuk juga Satgas Laut dan Satgas Udara.
Untuk Satgas Laut, kata dia, dilibatkan sebanyak 12 KRI yang ditempatkan di lingkaran Pulau Bali.
"Ini untuk pengamanan termasuk pendampingan terhadap kapal-kapal militer negara partisipan yang mungkin akan mengirimkan," kata Andika.
Baca juga: Jaminan Keamanan Jelang KTT G20 di Bali, Seluruh Stakeholder Berkomitmen
Untuk Satgas Udara, kata dia, pihaknya empat pesawat tempur yaitu dua F-16 dengan dua Sukhoi 27 dan 30.
Selain itu disiapkan juga total 13 helikopter yang terdiri dari enam helikopter Angkatan Udara, lima helikopter Angkatan Laut, dan dua helikopter Angkatan Darat.
Disiapkan juga dua pesawat Hercules di mana satu di antaranya disiapkan khusus untuk evakuasi medis apabila ada keadaan darurat terkait kesehatan.
Sedangkan satu Hercules lainnya, kata dia, disiapkan sebagai pesawat angkut apabila diperlukan.
Selain, kata dia, digelar juga satu pesawat Boeing VIP apabila diperlukan sebagai tambahan.
"Kemudian juga ada pesawat Boeing yang jumlahnya dua, yang fungsinya sebagai ISR atau pengintai, Intelligence Surveillance and Reconnaissance," kata Andika.
Andika menjelaskan untuk pengamanan perhelatan tersebut terdapat 19 pangkalan udara dan satu pelabuhan yang disiapkan.
"Jadi gampangnya kalau kita melihat peta Indonesia, pangkalan udara yang ada di Sumatera kecuali Aceh, Jawa, Bali, Lombok, dan untuk Kalimantan itu ada di Banjarmasin dan Balikpapan," kata dia.
Andika mengatakan ia dan jajarannya telah beberapa kali meninjau ke site, ke tempat-tempat acara.
Bagi pihaknya, kata Andika, salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana tiap-tiap venue maupun hotel-hotel bisa menampung para partisipan.
"Karena dari kendaraannya sendiri ini kan juga cukup banyak tiap-tiap rangkaian kepala negara," kata Andika.