Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Gangguan Ginjal Akut di Jakarta Terus Bertambah, Total 82 Anak Terpapar, 40 Meninggal Dunia

Kasus penyakit ginjal akut pada anak di DKI Jakarta terus bertambah, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, jumlah kasusnya sudah mencapai 82

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kasus Gangguan Ginjal Akut di Jakarta Terus Bertambah, Total 82 Anak Terpapar, 40 Meninggal Dunia
Fersianus Waku
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, merupakan tempat dirawatnya para pasien gangguan gagal ginjal akut. Kasus gagal ginjal akut pada anak di Jakarta terus bertambah. Per 20 Oktober 2022 tercatat ada 82 kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak-anak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus gagal ginjal akut pada anak di Jakarta terus bertambah.

Per 20 Oktober 2022 tercatat ada 82 kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak-anak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam diskusi virtual.

Baca juga: Deretan Upaya Tangani Gagal Ginjal Akut: Tarik Obat Sirup hingga Datangkan Antidotum dari Singapura

Jumlah ini meningkat 11 kasus dibandingkan sehari sebelumnya atau pada 19 Oktober lalu.

Terus meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia cukup menghawatirkan.

"Kami laporkan sejak Januari sampai dengan Oktober tanggal 20, laporan yang masuk ke Pemprov DKI melalui Dinkes tercatat ada sebanyak 82 anak-anak yang mengalami masalah gagal ginjal akut," ucap Widyastuti dalam diskusi virtual, Sabtu (22/10/2022).

Widyastuti pun menyebut, data ini diperoleh dari semua puskesmas dan rumah sakit yang ada di ibu kota.

Baca juga: Cerita Sedih Para Orangtua Kehilangan Anak karena Gagal Ginjal Akut, Ada yang Masih Berusia 7 Bulan

Berita Rekomendasi

"Kami melakukan semacam penemuan secara aktif masalah ini, menyisir data-data yang ada di rumah sakit dan yang ada di puskesmas," ujarnya.

Langkah ini dilakukan guna mendeteksi dini kasus gangguan ginjal akut agar anak yang terpapar busa tertangani lebih cepat.

Apalagi dilaporkan setidaknya 40 anak meninggal dunia akibat terpapar penyakit gangguan ginjal akut ini.

Untuk mengatasi masalah ini, Widyastuti menyebut, pihaknya telah mengimbau seluruh jajarannya untuk menyosialisasikan penyakit ini, baik itu gejala hingga cara pencegahannya.

"Kami berharap jajaran PPK dan segenal kader Posyandu di masyarakat turut bahu membahu memberikan motivasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang masalah ini," tuturnya.

Baca juga: Kemenkes Bantah Telat Respons Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak

40 Anak Meninggal Dunia

Kasus penyakit ginjal akut pada anak di DKI Jakarta terus bertambah, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, jumlah kasusnya sudah mencapai 82.

Kepala Dinkes DKI Widyastuti menyebut, sebanyak 40 anak meninggal akibat penyakit tersebut.

Ilustrasi organ ginjal
Ilustrasi organ ginjal (Tibun Bali)

"Data sementara yang sudah kami olah dari Januari sampai 19 Oktober yang meninggal sejak Januari ada 40 anak," ucapnya di Labkesda DKI, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022).

Dinkes DKI juga mencatat, saat ini 16 anak masih dirawat dan 15 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Belasan anak yang masih dirawat itu kini masih menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah, baik itu milik Pemprov DKI maupun BUMN.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Instruksikan Posyandu Data Obat yang Dikonsumsi Anak

Dari total 82 kasus penyakit ginjal akut yang ditemukan di ibu kota, sebanyak 60 kasus atau 85 persen terjadi pada balita dan 11 kasus lainnya atau 15 persen pada anak usia 5-18 tahun.

"Sebanyak 35 anak berdomisili di DKI Jakarta. Kemudian 9 dari Banten, Jawa Barat ada 16 kasus, dan 7 kasus di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)," ujarnya.

Anak buah Heru Budi Hartono ini menerangkan, penyakit ginjal akut pada anak ini pertama kali dilaporkan pada Maret 2022 lalu.

Kemudian, jumlah kasus terus bertambah setiap bulannya hingga mencapai puncaknya pada Oktober ini dengan jumlah temuan mencapai 31 kasus.

"Kenapa lok meningkat? Karena memang informasinya sudah lengkap. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sudah mengeluarkan edaran, Kemenkes juga keluarkan edaran," tuturnya.

"Kemudian kami sosialisasi sehingga rumah sakit yang sempat merawat dan sedang merawat langsung melaporkan kepada kami," sambungnya.

Baca juga: Balita Asal Depok Meninggal Dunia Akibat Gangguan Ginjal Akut: Begini Penuturan Ibunda

Masyarakat Diminta Waspada

Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta masyarakat waspada terhadap penyakit gagal ginjal akut misterius terhadap anak.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia yang meminta masyarakat tetap waspada, namun juga tidak panik.

"Kepada masyarakat, kita ingatkan agar mereka waspada, tapi jangan sampai menjadi panik," ucapnya dalam konferensi virtual, Jumat (21/10/2022).

Dwi juga meminta agar para orang tua memperhatikan asupan makanan bagi anak-anaknya.

Pasalnya, makanan yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit sehingga membutuhkan pengobatan.

Baca juga: Ada 241 Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Jokowi: Pengawasan Industri Obat Harus Diperketat Lagi

"Kita berusaha untuk keluarga kita, anak kita, penting untuk menjaga kesehatan, cuci tangan sebelum makan atau mengkonsumsi makanan dan minuman," ujarnya.

"Pilih makanan yang dimasak sempurna, kemudian juga mengurangi jajan, apalagi jajanannya kita tidak yakin kebersihannya," sambungnya.

Bila anak sakit, Dwi juga mengimbau orang tua untuk mengurangi demamnya dengan menggunakan kompres hangat.

Kemudian, perbanyak minum sehingga anak tidak kekurangan cairan di dalam tubuh.

"Kalau dibutuhkan obat penurunan panas, sebisa mungkin saat ini pilih obat penurun panas dari jenis tablet. Jangan lupa sesuaikan dosis pada anak-anak dengan berat badan dan umur," tuturnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas