NasDem Ingatkan PKS: Tak Boleh Ada Syarat Kalau Aher Bukan Cawapres Anies, Berujung Batal Koalisi
Partai NasDem mengingatkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar berkoalisi dengan setara.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem mengingatkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar berkoalisi dengan setara.
Nantinya, partai besutan Ahmad Syaikhu tersebut tidak boleh memaksakan soal bakal cawapres kepada Anies Baswedan.
Diketahui, Anies Baswedan dan Ahmad Heryawan (Aher) direncanakan bakal bertemu di DPP PKS, Jakarta pada Minggu (30/10/2022) besok. Hal ini pun menuai tanda tanya soal peta politik di Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan bahwa PKS tidak boleh memaksakan nama kader internalnya Ahmad Heryawan untuk harus menjadi cawapres Anies sebagai syarat berkoalisi.
"PKS mendorong Pak Aher monggo, itu silahkan. Itu mekanisme internal mereka. Yang tidak boleh itu mempersyaratkan kalau Aher tidak jadi wakil presiden, tidak jadi koalisi. Ya gak usah kalau begitu. Artinya saling mengunci," kata Ali saat dikonfirmasi, Sabtu (29/10/2022).
Ali menuturkan bahwa pihaknya membangun koalisi tanpa syarat bersama Demokrat dan PKS. Karena itu, tidak boleh ada tarik menarik soal cawapres yang bakal mendampingi Anies Baswedan.
"Kita mau membangun koalisi tanpa syarat jadi setara. Tiga partai itu setara. Kenapa dari awal NasDem itu sudah menyerahkan kepada mas Anies mencari wakilnya itu kita menghindari kuat kuatan. Kunci kuncian," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ali menuturkan bahwa pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya terkait pencapresan kepada Anies Baswedan. Termasuk, kriteria yang diinginkan mantan Mendikbud RI itu mencari figur yang bisa menambah elektabilitasnya.
"NasDem kan sudah menyerahkan itu kepada Anies. Anies itu kemarin memberikan kriteria itu kemarin ada tiga. Orang yang harus menambah elektabilitas. Artinya kalau orang yang bisa menambah elektabilitas jangan yang beririsan dengan pemilihnya Anies," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M. Kholid membenarkan soal agenda pertemuan antara politisi senior PKS Ahmad Heryawan (Aher) dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (30/10/2022) besok.
Baca juga: Profil Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Jadi Deklarator PK dan Presiden Pertama PKS
Kholid menyampaikan, pertemuan esok itu didasari karena Anies dan Aher akan menjadi narasumber dalam agenda seminar yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
"Hari minggu besok akan ada acara Seminar di DPP PKS. Kang Aher dan Pak Anies menjadi narasumber," kata Kholid saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (29/10/2022) .
Akan tetapi, saat ditanyakan soal agenda lain soal pertemuan itu, Kholid enggan berkomentar lebih banyak.
Namun, dia menyatakan, pembahasan perihal pemilihan presiden (Pilpres) akan sangat mungkin dibahas dalam pertemuan tersebut.
Khususnya soal adanya keinginan dari kader PKS yang ingin mendorong Aher maju sebagai bakal calon wakil presiden (Bacapres) mendampingi Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan oleh NasDem.
"Besok kita liat ya. Ya bisa jadi (turut membahas pencapresan)," kata Kholid.
Baca juga: Sosok Calon Wakil Presiden Pendamping Anies Baswedan Harus Penuhi Prasyarat Ini
Tak hanya Aher dan Anies, dalam agenda seminar besok kata Kholid, turut hadir Presiden PKS Ahmad Syaikhu beserta pimpinan DPP PKS dan pengurus teras partai.
"Ada Pak Presiden Ahamad syaikhu dan Ketua DPP Bidang Kesejagteraan Sosial Bu Netty," tukasnya.